Gara mengibaskan tangan Arjun, bahkan sebelum dia membuka mulut, Arjun sudah merasa tercekik tanpa disentuh. Cukup hanya dengan tatapan matanya saja, Gara sudah menunjukkan jika Maura hanya miliknya.
Arjun menghela napas kasar. “Aku yang merawatnya, aku hanya tidak ingin kamu menyakitinya saja, oke?”
Tidak ada jawaban dari Gara, jangankan mengangguk, dia hanya melirik lalu melewati Arjun begitu saja.
Maura sudah sangat mabuk sekarang. Dia tidak sadar, jika Gara sudah berdiri di belakangnya. Namun, dengan sosok Gara yang sangat mendominasi, lama-kelamaan Maura merasa jika auranya sudah berbeda. Udara terasa sesak dan tertekan, dan dia tidak pernah merasakan ini kecuali ada Gara di dekatnya. Maura memutar kepala, sosok tegap dan menjulang tinggi itu tengah memperhatikan dia dengan tata
