Bab. 17 Tiba-tiba Velya berdiri. "Aku mengakui, caraku dulu sangat salah. Hingga saat ini pun, kalian tetap membenciku. Akan tetapi, satu hal yang harus kalian tahu. Saat aku melakukannya dengan Margo, aku masih perawan. Sampai sekarang pun, aku tak pernah melakukannya dengan lelaki lain. Kalau Margo meragukan Alin sebagai anaknya, terserah....." semua mata berpusat pada Velya, yang berkata dengan lantang penuh getaran dalam nada suaranya. Velya melanjutkan, dengan air mata yang mulai mengambang di pelupuk matanya. "Bagiku sekarang, yang terpenting adalah Alin. Kesadaranku mungkin telat, tetapi belum terlambat bagiku untuk terus mendampinginya. Alin sangat membutuhkanku. Jadi, Margo ... " tatapan Velya di arahkan pada Margo, dengan tajam. "Simpan saja harga dirimu yang sangat tinggi itu.

