CEO TAMPAN DAN GADIS MISKIN 78. ** Zia berjalan ke kampus seperti biasa. Wanita berhijab itu sudah tingkat akhir, sedangkan Ahmad sudah pergi ke Madinah lebih dari setahun yang lalu. Mereka masih berkomunikasi seperti biasa dan wajar. Terkadang Zia merindukan lelaki itu tetapi kata Ahmad bila rindu lebih baik sholat saja. Kita fokus pada pekerjaan masing-masing dulu karena Ahmad sangat sibuk belajar di Madinah. Wanita itu teringat percakapannya dengan Ahmad beberapa waktu yang lalu. Zia dan Ahmad berbicara hanya lewat suara. Setelah saling mengucapkan salam mereka mulai percakapannya. "Apa kabar Zia?" suara Ahmad berkata lembut. Momen itu tak di sia-siakan wanita itu. Zia merekam pembicaraannya dengan Ahmad. Setiap pembicaraan selalu di rekannya. Jika rindu akan di putar ulang. "B

