“Berapa lah nominal itu bagi wanita tak ada rasa puas? Itu yang aku tahu.”
“Kalau dia sekarang mengejar aku, ngapain?”
“Aku tahu sejak dulu dia cuma mengincar harta aku. Wallahi aku enggak pernah menyentuh dia sedikit pun sejak SMA.”
“Bagaimana kamu bisa berkesimpulan anak Arumi adalah anak aku?”
“Bagaimana aku nggak narik kesimpulan seperti itu, anak itu sedang butuh donor sumsum tulang belakang dan ibunya ngemis-ngemis minta dipertemukan dengan kamu. Jelas-jelas di depan aku kamu berpelukan. Dari tiga poin itu apa salah kalau aku menarik kesimpulan kamu ayah anak tersebut yang tak mau bertanggung jawab?”
“Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan kalau anak itu bukan anak kamu? Lalu anak siapa? Itu pikiranku. Wajar dong.”
“Enggak ada dasar cemburu. Aku berpikir berdasarkan kemanusiaa
