coming home

542 Kata
"hei... bau nya enak banget, mom... masak apa?" tanya Ingvar sembari menutup pintu "mom, mom... siapa yang lo panggil mom, Var?" tanya Marcha, wanita cantik dengan rambut panjang ini menoleh menatap adik nya yang berjalan ke arah dapur "eh.... kak Marcha" kata Ingvar "kapan pulang nya?, bukan nya minggu depan baru sampai ya?" "gue udah di Indo dari 2 minggu yang lalu tapi gue liburan dulu di Bali" kata Marcha "kenapa gak bilang kalau liburan ke Bali kak?, gue khan bisa nemenin" kata Ingvar "terus lo jadi punya alasan bolos kerja gitu?" tanya Marcha "ya bukan gitu, gue bisa ambil cuti" kata Ingvar "kak Marcha liburan sama siapa di Bali?" "Clarice, Nadine sama Jane" kata Marcha "as always ya, mereka melulu" kata Ingvar "Aza khan harus nya ikut juga kalau gak ngerjain skripsi" kata Marcha tau kekesalan adik nya Ingvar diam saja "lo mau matang atau setengah matang Var daging nya?" tanya Marcha "setengah matang aja" kata Ingvar "okay" kata Marcha mengangguk dan mulai fokus memasak Marcha Sharapova Rusli dinobatkan sebagai salah satu putri cilik kebanggaan Indonesia waktu dia berumur belasan tahun setelah beranjak remaja wanita yang tidak hanya cantik seperti bidadari ini juga luar biasa pintar ia sampai mendapatkan beasiswa ke Amerika untuk pelajaran sains Marcha suka sains tapi bukan itu cita-citanya Marcha lebih suka fashion dan semua nya tentang wanita jadi saat Marcha memasuki masa kuliah Marcha memutuskan pergi ke Amerika untuk melanjutkan kuliah nya di bidang desain baju dan semua nya tentang fashion Marcha juga kuliah di bidang keuangan dan pemasaran lalu ia membuka perusahaan merk baju multi-internasional di Amerika sukses dengan pekerjaan fashion nya Marcha mulai merambat ke dunia bisnis kuliner, hotel, rumah sakit dan banyak yang lain nya bahkan bisnis keluarga yang biasanya dijalankan oleh ayah nya mulai ia jalankan karena itu dia pulang ke Indonesia ayah nya meminta Marcha membantu Ingvar mengelola rumah sakit swasta yang baru saja dibangun ayah nya untuk amal kata nya tapi Marcha akan kembali ke Amerika pada waktu nya nanti setelah semua urusannya di Indonesia selesai. esok pagi nya "loh, lo mau kemana Var?" tanya Marcha ketika keluar dari kamar dengan baju rapi menatap adik nya duduk di meja makan memakai baju olahraga "basket" kata Ingvar memakan semua roti nya "basket?, lo gak kerja?" tanya Marcha kaget "hari ini gue off" kata Ingvar "ya tapi gue ke rumah sakit hari ini kalau lo gak ada gimana gue mau rapat?" tanya Marcha "lo khan direktur nya Var" "kak, rapat nya besok... wakil direktur nya juga lagi cuti" kata Ingvar "ya ampun, gimana bisa sih direktur dan wakil direktur nya gak dateng kerja?, kalau ada yang darurat di rumah sakit gimana?" tanya Marcha menatap adik nya setengah kesal setengah geli "ada manajer khan kak, dia bisa telepon aku atau Deven kalau ada yang penting dan darurat" kata Ingvar Marcha menggelengkan kepala nya "basket emang gak bisa lepas dari hidup lo ya" kata Marcha "ya udah, gue gak ada waktu lagi udah ditungguin anak-anak, sampai ntar sore kak" kata Ingvar berdiri dari tempat duduk nya dan keluar dari pintu Marcha menghela nafas nya sembari menggelengkan kepala nya tunggu, siapa tadi Ingvar bilang? Deven? nama Deven sih memang bukan nama special tapi Deven yang kemarin juga kata nya dokter, masa iya orang yang sama ya?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN