Bagian 2

1214 Kata
Jam 10 pagi... Seseorang dengan Pajero sport bewarna hitam parkir didepan warung Ayu saat itu ia sedang membantu ibunya untuk membungkus nasi. ''Siapa itu, Bu?'' tanya Ayu ke bunya saat menyendokan lauk ikan saos kedalam plastic yang berukuran setengah kilo. ''Itu yang punya semua karyawan ini, yang nyewa tempat kita untuk dijadikan mess juga.'' Tak lama lelaki itu turun dengan dua karyawan dibelakangnya, mata Ayu tak bergerak sama sekali melihat ketiga pria itu turun dengan penuh kharisma namun cepat- cepat menunduk. ''Makanannya saya yang ambil hari ini, ada kopi s**u gak?'' kata salah satu dari ketiga pria itu. Mereka memakai kemeja hitam, biru dan juga seragam perusahaan tak lupa sepatu safety dan helm yang melekat dikepalanya. ''Ouh masih terlalu pagi Nak, gakpapa nunggu.'' ''santai aja Bu, kita mau ngopi dulu.'' Kali ini yang menjawab pria berseragam perusahaan. Ayu menebak kalau yang kemeja hitam ini adalah bosnya dengangkan keduanya anak buahnya. ''Ayu tolong buatkan kakak-kakaknya kopi sayang.'' Kata Ibu dengan lembut. Ayu lekas berdiri ia tidak berani untuk menegakan kepalanya karena malu. ''Siapa itu Bu? Cantik banget, gak pernah saya lihat disini.'' ''Anak Ibu Namanya Ayu, Mas Dera.'' Jawab ibu. ''Aduh sayang banget Ayu kamu disini mestinya dikota.'' Kata Dera. Ayu hanya tersenyum sambal menyiapkan tiga gelas untuk dituangkan kopi sachet. ''Insya Allah dia kuliah dikota Cuma kami tidakj ada saudara disana jadi bingung.'' ''Ikut aja sama Aku kesana Yuk.'' Kata Dera yang mencoba melirik ayu dari celah etalase. ''Yeee ajak anak orang, urus tunaganmu tuh. Sama aku aja Ayu ke Balikpapan yuk ada kampus bagus disana namanya Uniba.'' Kali ini yang menjawab lelaki berkemeja biru dengan name tage Rega. ''Rencana Ibu ia masuk disana tapi nanti tunggu kalau ada waktu senggang.'' Tak lama Ayu membawakan tiga kopi dinampan untuk mereka bertiga. ''Dari tadi Ibu mulu jawab, kan aku mau dengar suara Ayu.'' Kata Dera. Tangan Dera meraih nampan dari tangan Ayu untuk membantunya meletakan dimeja. ''Sadar- sadar Der.'' Kata Rega ke sobatnya itu dengan mata kesal. ''Jangan mau sama Dia Yu, dia calon bininya galak cemburuan.'' Kali ini ia berkata dengan Ayu dengan mengalihkan pandangan lembut ke Ayu. Bisa ya di Ega dari tatapan kesal ke Dera kini berubah drastic menjadi lembut Ketika melihat Ayu.'' ''Bilang aja kamu mau sama Ayu kan, makanya jomblo jangan sampe tulang.'' Sungut Dera. ''Prettt suka- suka akulah.'' Jawab Rega sambal duduk disamping Ayu yang sedang membungkusi makanan. Iu hanya diam dan tersenyum melihat anak gadisnya menjadi incaran bos- bos besar seperti ini. ''Minggir kalian berdua biarkan aku duduk disitu, kalian kesini buat kerjakan? Bukan buat godain anak gadis orang, minggir. Sudah dibawa kesini baru gak kerja saya potong gaji kalian.'' Kali ini David angkat suara dengan tatapan datar dan tegas. Kedua anak buah itu langsung menciut dan minggir perlahan. ''Rega dan Dera berdiri untuk mengambil alat tempur mereka yaitu laptop dan modem internet, untuk ditempat pelosok begini cukup susah dijangkau internet dengan cepat maklum bukan di kotanya. ''Maaf ya Ayu, mereka berdua sudah godain kamu. Mereka hanya bercanda kok jadi jangan dimasukin ke hati.'' Kata David dengan lembut dan dewasa. Bahkan ibu yang melihat David aja meleleh apalagi Ayu. Hanya saja Ayu terus menunduk untuk menyelesaikan pekerjaannya sungguh disini ia susah bernafas karena sangking malunya. ''Ayu umur berapa?'' tanya David ke Ayu ia menahan tangannya didepan ibu untuk tidak membantu menjawanya. Ayu menegakan kepalanya untuk pertama kalinya ia melihat David sangat dekat dengan raut serius namun dihiasi dengan senyuman tipis. ''Delapan belas tahun saya baru lulus SMA tahun kemarin kak.'' Jawab Ayu dengan suaranya yang Nampak sekali lugu. Dera dan Ega yang Kembali dari mobil terbelalak mendengar Ayu menjawab padahal mereka sudah beruh=saha membuat Ayu menjawab tadi. ''Giliran sama Bang David dijawab giliran kita berdua enggak.'' Bisik Ega dan diangguki oleh Dera. ''Kalau gak keberatan dan diizinkan saya akan bawa ayu untuk ke Jakarta disana ia akan saya kuliahkan dan diberi fasilitas lengkap.'' Kata David. Ayu langsung syok ia menatap Ibunya yang ikut tersenyum. ''Masya Allah saya Bahagia sekali Pak David mau membawa anak saya, tapi saya takut nanti disana dia kenapa- napa.'' Jawab Ibu. ''Tidak perlu khawatir, saya punya banyak saudara perempuan disana yang akan menemani dia nantinya.'' Jawab David. Ibu menatap Ayu yang tersenyum ia menangkap anaknya sangat ingin sekali kesana. Ayu mengangguk kecil didalam matanya berkata kalau dirinya akan baik- baik saja dan jaga diri yang baik. ''Baiklah, tapi inget pesan Ibu ya jangan merepotkan Pak David, belajar yang pinter dan jaga diri baik- baik.'' Kata Ibu memberi keputusan dan Ayu mengangguk Bahagia. ''Makasih Ibu lalu bagaimana dengan Bapak.'' Kata Ayu. Bpak yang mendengarkan dari belakang datang dan berdiri dibelakang Ibu. ''Asalkan Ayu menelfon bapak tiap pagi dan malam maka Bapak tidak melarang.'' Jawab Bapak. Ayu langsung tertawa ia berdiri dan mendekati kedua orang tuanya. Bapak memeluk Ayu. ''Saya titip anak gadis saya ya Pak David, dia ini anak gadis saya satu- satunya dan anak satu- satunya juga.'' ''Pasti Pak.'' Jawab David. Dera dan Rega seperti dikucilkan mereka menatap satu sama lain dan Ega mengambil hpnya, bosnya ini punya maksud terselubung. Group BMA Rega Suhardi, M. David Assegaf, Nadera Hendrario Rega: Ada yang niat terselubung ini David memuka hpnya yang tergeletak dimeja dan membuka pesannya. M. David Assegaf: Terus? Dera: Ada udang dibalik bakwan wk, emang Ayu beneran mau dibawa kesana Pak? M. David Assegaf: Emang saya main- main kaya kalian? Rega Suhardi: Jangan bilang Bapak... David hanya tertawa kecil melihat pesan group ini, ia memilih untuk tidak membalas pesannya dan mengantungi hpnya disaku Kembali. David menatap keduanya yang masih bergelut di group menerka- nerka maksud bosnya membawa Ayu ini kenapa? ''Mau kerja disini apa saya lempar kalian kelapangan lagi?'' tanya David dengan gaya bosnya. Perusahaan David menjadi salah satu vendor di perusahaan tambang tersebut yang di kontrak selama setahun, sebenarnya David memiliki banyak perusahaan hanya saja perusahaan ini ia baru dirikan dan pertama kali mnedapatkan tender yang hasilnya lumayan padahal ia hanya supply tenaga kerja berupa kuli bangunan dan juga maintanince saja. *** Makan siang untuk dilapangan sudah siap, David menatap kedua karyawannya masih sibuk kerja dan menelfon klien. Bapak membawa lima plastic merah nasi bungkus yangsudah rapih dan menatap David. ''Ini mau dimasukan ke mobil Pak?'' tanya Bapak dan David mengangguk ia menuju mobil dan membuka pintu belakang ia menyuruh Bapak untuk memasukannya kedalam sana. ''Masukan aja kedalam sana.'' Kata David ia menjauh dari mobil dan mendekat ke kedua karyawannya. ''Ayo sudah, kita balik.'' Kata David. ''Aku gak ikut disini aja, perusahaan Assegaf corporate di Dubai lagi ada masalah kecil dan aku harus hubungi Yasir untuk kesana'' kata Ega. ''Ada masalah apa emang?'' ''Salah satu tambang minyak kita disana ada yang bakar jadi salah satu karyawan ada yang tewas jadi lagi aku tangani.'' ''Siapa yang bakar? Cari sampai dapat orangnya.'' Kata David. ''Masih kemungkinan atau memang karena ledakan.'' ''Keluarganya bagaimana?'' ''Kita mesti ganti rugi karena anaknya kecelakaan kebetulan WNI.'' ''Yasudah ganti berapapun kasih, nyawa manusia soalnya.'' ''Iyalah Pak masa nyawa kucing.'' Jawab Dera yang baru saja menutup telp dari pacarnya sekaligus mengemasi barangnya untuk berangkat ke lapangan. ''Kalau nyawamu saya gak akan ganti.'' David berkata sambil berlalu sambal memakai kaca mata hitam dan attribute untuk masuk ke lapangan. Rega tertawa tepatnya menertawakan Dera. ''Makanya Der Haha...'' ''Ish kamu ini, dahlah aku berangkat dulu.'' Kata Dera. ''Kalau balik bawa mobil satu ya.'' ''Mau kemana kamu?'' ''Takutnya aku mesti ke kantor di Balikpapan.'' ''Oke.'' ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN