Sudah Cukup Reuni-nya? 🔥

1821 Kata

Tangan Abimana menelusuri sisi tubuh Tiara, dari lekuk leher hingga ke perut bagian bawah. Ia tak terburu-buru. Justru ketenangan itu yang membuat jantung Tiara berdetak lebih cepat. “Barusan kamu memaksa aku menyerah. Tapi kamu lupa, aku tidak pernah benar-benar kalah.” Pinggulnya turun pelan, menyatu kembali dengan tubuh Tiara yang masih terlalu hangat. Wanita itu menggigit bibir, mendesah pelan, dan melingkarkan tangannya di leher pria itu dengan tubuh yang mulai kembali bergetar. “Mas... pelan...” Abimana menarik wajahnya, menatap mata istrinya dalam-dalam. Tangannya mengunci kedua pergelangan tangan Tiara di atas kepala. Pinggulnya mulai bergerak, tenang, tapi penuh tekanan. “Tidak ada pelan. Kamu akan merasakan setiap detik sampai kamu minta ampun.” Tubuh mereka kembali menyatu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN