51. Kekuatan

1200 Kata

Maura tampak terkejut, tidak mengira akan diperkenalkan pada pria yang tampak begitu menyeramkan hanya dari penampilannya saja. Namun sebelum Maura sempat membalas salam, Raven bergegas melangkah maju dan menempatkan tubuhnya seperti tameng di antara ayahnya dan Maura. “Moora, kembalilah ke dalam kamar,” suara Raven terdengar tegas dan tidak ingin dibantah lagi. Maura terlihat ragu sejenak. Tatapannya pun beralih dari Sebastian ke arah Raven, dan ketika melihat sorot dingin di mata Raven, ia tahu bahwa tidak ada gunanya membantah. "Baiklah," gumamnya pelan, sebelum akhirnya membalikkan badannya dan kembali menaiki tangga. Setelah Maura menghilang, keheningan kembali memenuhi area itu. Raven memutar tubuhnya untuk menghadapkan dirinya pada Sebastian yang masih tersenyum penuh arti.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN