17. Tamu

1616 Kata

"Apa kamu takut padaku, Moora?" Maura mengerjap pelan, berusaha mengusir efek membingungkan dari sorot kelabu Raven yang seperti telah menghipnotis dirinya. "Entahlah, Tuan Raven. Apakah aku harus takut padamu?" balas Maura akhirnya, pelan dan ragu. Senyum yang tercipta di wajah Raven kali ini agak lebih lebar dari sebelumnya, meskipun masih juga tetap samar dan tak terbaca seperti biasa. "Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Kamu menggemaskan sekali, Sugar Cookie." Raven mendaratkan sebuah kecupan lembut dan sekilas di bibir Maura. Maura terkesiap saat merasakan tubuhnya yang melayang dan kedua kakinya yang tak lagi menyentuh tanah. Gadis itu baru menyadari bahwa Raven ternyata telah menggendongnya ala bridal. "Luka-luka di kakimu harus segera diobati agar tidak infeksi. Lain kali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN