Raven masih berjalan dengan membawa Maura, dalam gendongan bridal menaiki tangga menuju ke lantai dua. Kedua insan rupawan itu sama-sama tak bersuara, membiarkan hanya keheningan yang mengiringi perjalanan mereka menuju ke kamar pribadi milik Raven. Raven pun bukannya tak menyadari jika sejak tadi sesungguhnya Maura terus menatap wajahnya dengan lekat tanpa berkedip, namun pria itu tetap enggan tak ingin berucap apa pun. Tidak, sebelum mereka benar-benar telah sampai di dalam kamar. "Kamu terluka," ucap Maura tiba-tiba, saat Raven baru saja masuk ke dalam kamar melalui pintu, dan mendudukkannya di atas ranjang. "Ini bukan apa-apa dibandingkan lukamu," sahut Raven muram, ketika terbayang kembali bagaimana senjata kejut listrik itu digunakan Sebastian untuk menyiksa Maura. Gadis itu

