Malam yang Membara

1397 Kata

“Aku saja yang ke dapur. Kau beristirahatlah di sini,” ujar Adam sembari mengangguk tulus. Namun, bukannya beranjak, sang wanita malah bergeming. Ia telah terhipnotis oleh mata hijau yang hanya berjarak beberapa inci dari hidungnya. “Amber?” panggil pria yang kebingungan menyaksikan diamnya sang wanita. Tanpa terduga, Amber menangkup pipi Adam dengan kedua tangan. Sembari menutup mata, ia pun merapatkan jarak di antara bibir mereka. Tubuh sang pria seketika menegang. Alisnya terangkat maksimal dan kedipannya tertahan. Selama beberapa saat, ia tidak berani bergerak. Hati dan logikanya sedang bertempur hebat. "Haruskah aku menyambut kecupan? Sudah dua tahun aku lebih tidak merasakan kenikmatan ini. Tapi aku bukan laki-laki berengsek yang memanfaatkan keadaan." Ketika Amber memberi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN