Game Dimulai!!

1574 Kata
Nama ku adalah Ye Zhun, seorang pria berumur 22 tahun lulusan s1 ekonomi caumlade tetapi masih kalah dengan dunia kerja yang melibatkan orang dalam, pekerjaan ku saat ini adalah pekerja lepas di suatu perusahaan. Gaji ku hanya cukup untuk membayar sewa tempat tinggal dan makan sehari-hari, bahkan dari saking cukupnya aku sampai tidak bisa menabung untuk keperluan di masa mendatang atau pun jika memerlukan hal yang mendadak. Seorang tokoh dunia pernah berkata “membutuhkan uang untuk kuliah, membutuhkan kuliah untuk mencari pekerjaan, dan mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang.” bukankah yang menciptakan sistem seperti ini adalah orang yang sangat kejam. Ketika aku kecil orang-orang dewasa selalu mengatakan hal-hal yang bisa mengabulkan harapan, layaknya berdoa ketika bintang jatuh, menyembunyikan gigi yang tercabut di bawah bantal, sampai melempar koin ke dalam sumur. Tindakan tak masuk akal dan sia-sia dilakukan hanya demi menghibur diri sendiri untuk melupakan kenyataan yang pahit bahwa harapan tak bisa terwujud semudah itu. ***** Aku menempelkan kartu ku ke tempat scan kunci agar bisa membuka pintu yang ada di depan ku saat ini sambil menebak-nebak apakah yang akan ada di dalam ruangan tersebut. (Cklek... krieeet) suara pintu terbuka “Ohh! Kita kedatangan peserta lain hari ini” ucap seorang pria yang bertubuh agak gemuk sambil melihat ke arah ku. Ruangan yang cukup luas untuk ditempati 8 orang termasuk aku tentunya dengan masing tempat tidur, menggunakan warna kuning hingga ke orang dengan memakai corak chevron ombre yang sangat menenangkan apabila dipandang berkali yang mengingatkan ku pada suasana senja. “Selamat datang kawan, sepertinya kau peserta terakhir kali ini” sambil mengulurkan tangan tanda ingin berkenalan. “Nama ku Yan Ziqi, kau bisa memanggil ku kak Yan, aku dari distrik selatan, salam kenal” tambahnya Karena merasa tidak ada yang aneh dengannya aku pun membalas. “Ahh... namaku Ye Zhun, aku dari pulau utama, salam kenal juga” sembari menyambut tangannya hingga akhirnya bersalaman. “Jangan terlalu kaku kita semua yang ada di sini saudara sekarang, jadi santai saja” sambil kembali ke tempat tidurnya dan akhirnya rebahan disana. Setelah berkenalan dengan semua orang yang berada di ruangan ini aku jadi semakin bingung dengan apa yang disiapkan oleh game master sekarang, jika satu ruangan berisikan jumlah orang yang sama maka bisa di pastikan akan ada persaingan setelah ini. Berbadan kekar dan berotot, perawakan layaknya orang-orang yang berasal dari benua Eropa dengan rambut pirang nya dan mata biru, mungkin kak Thomas adalah orang yang mengingatkan ku pada terminator di dunia asli. Selanjutnya adalah kak Zinqi pria berkacamata dengan penampilan stylish layaknya kalangan atas, berbeda dengan kak yan dia tak terlalu banyak bicara, dua perempuan cantik yang berada di tempat tidur paling ujung bernama Ying-Ying dan Lin Wan, dilihat dari wajah dan penampilannya mereka berusia sama dengan ku, Ying-Ying dengan kulit putih bersih dan tinggi, bahkan jika di bandingkan dengan model atau pun aktris kurasa dia tidak akan kalah cantik. Sedang Lin Wan berpenampilan seperti campuran dari orang Cina dengan orang eropa sehingga aku merasa dia sangat imut sekali, sepertinya mereka terlalu malu untuk mengobrol dengan yang lain karena kebanyakan di ruangan ini adalah pria. Dua anggota kamar yang tersisa bernama Yu Zhong dan Wu Cheng, mereka berdua hanya mengenalkan diri dan kembali ke tempat tidur tanpa menanyakan banyak hal dan sepertinya aku tau alasan mereka melakukan itu. Dan itu merupakan tindakan yang tepat. “Ini menarik sekali” pikir ku, Jika peserta yang bermain sebanyak ini maka bisa di pastikan hadiah yang disiapkan juga sangat besar. “Ngomong-ngomong... dimana aku bisa mendapatkan makanan” aku bertanya kepada kak Yan karena sebelum datang kemari aku belum makan apapun. “Kau bisa mendapatkannya satu jam lagi sepertinya, sekarang masih jam 11 biasanya makanan datang ketika jam 12” jawab kak Yan Jika dipikirkan kembali bukankah dalam peraturan bukannya tertulis bahwa kebutuhan spieler dapat dibeli dengan poin yang di dapatkan ketika game sudah dimulai. Berarti saat ini game nya belum dimulai, jadi untuk apa kami menunggu di kamar ini. “Oh iya kak Yan, sudah berapa hari kakak ada disini” tanyaku kembali sembari menyusun informasi di otak ku. “Aku baru dua hari disini tapi zinqi dan Thomas ada lebih dulu dari pada aku di ruangan ini” kak Yan menjawab sambil memainkan game yang ada di smartphonenya Jika dilihat dari jumlah tempat tidurnya, aku menjadi orang terakhir yang datang, berarti aku peserta terakhir di ruangan ini. Total semua ruangan ada delapan, jika satu ruangan berisikan delapan orang maka jika di jumlah keseluruhan semuanya menjadi 64 peserta yang mengikuti permainan ini. Apakah memang perlu orang sebanyak ini agar game ini bisa berjalan. ****** Di malam harinya saat tidur aku bermimpi aneh, mimpi yang tak pernah aku alami sebelumnya, aku bermimpi ada di medan perang dimana langit berwarna jingga bergradasi merah dengan tanahnya yang banyak tumpukan mayat dan darah yang mengenang. Di sudut pandang ku, aku melihat ada dua orang yang sedang beradu senjata dengan dahsyat, salah satunya memegang belati di kedua tangannya, belati itu mengeluarkan aura hitam kebiruan sedangkan yang satunya memegang pedang dua tangan yang mengeluarkan cahaya hitam kemerahan layaknya seorang paladin. (Tooeeeeeeeeett...........) bunyi sirene yang memekakkan gendang telinga terdengar saat semua orang tertidur, dengan disusul pengumuman yang jika didengar dari suaranya adalah perempuan. “PENGUMUMAN BAGI PARA SPIELER, HARAP BERKUMPUL DI LANTAI BAWAH DALAM LIMA BELAS MENIT, JIKA LEBIH DARI WAKTU YANG DI TENTUKAN MAKA AKAN DINYATAKAN GAGAL DALAM PERMAINAN” (Tooooooooeeeeeeeeeeeetttttt.....) Pengumuman berakhir dengan suara sirene yang sama, kami para peserta segera bangun dan bersiap-siap menuju ke lantai bawah dari bangunan ini, entah karena terburu-buru atau baru terbangun dari tidur dengan rangsangan yang tak menyenangkan, aku tak berpikir tentang mengapa mereka melakukan ini, semua orang hanya berlari-lari kecil menuju lantai bawah dengan hati-hati. “Hei kak Yan, bukankah kau terlalu berlebihan?” kataku pada kak Yan karena heran “Apanya?” dia bertanya balik dengan nafas yang ngos-ngosan seakan tak mampu bernafas dengan normal, dengan sedikit berbunyi layaknya seekor babi. “Dari ruangan kita ke sini tidak sampai 80 meter dan kau sudah seperti menjelang ajal” sambil menepuk-nepuk punggungnya supaya dia baikan. “Yah kau tahulah, aku tidak suka berolahraga” dia mengatakan itu dengan bangganya Jika di perhatikan kembali semua kalkulasi ku tadi siang benar, mungkin sekitar 64 orang ada di ruangan yang sama dengan ku saat ini, bahkan untuk orang sebanyak ini ruangan nya terlalu besar, apakah benar hanya akan ada pemberitahuan disini, tidak di pengumuman tadi dia hanya menyebutkan agar kami berkumpul disini. Di jam semalam ini mengumpulkan orang sebanyak ini, sepertinya akan ada hal menarik yang terjadi. (Tiba-tiba lampu di matikan dan sebuah layar lcd yang cukup besar menyala) “Selamat malam para spieler, aku adalah GAME MASTER yang mengadakan permainan ini” Seorang pria memakai topeng ala ahli medis yang menangani virus hitam, suaranya yang tenang serta tegas membuat kami semua mendengarkan dengan seksama. “Saya yakin banyak pertanyaan dari para spieler sekalian, tapi itu akan terjawab semua setelah anda sekalian berhasil melewati zona tutorial dengan selamat” dengan sedikit menggangguk-nganggukkan kepala dia berkata pada peserta yang ada. “Semua spieler akan mendapatkan perbekalan yang dibutuhkan selama permainan berlangsung, dan juga spieler akan di berikan poin awal sebesar 1000 poin, poin bisa digunakan selama permainan, spieler bisa membeli semua kebutuhan yang diperlukan namun tidak bisa membeli senjata” “Game akan dimulai 5 menit setelah semua spieler mendapatkan perbekalan nya, silahkan ambil ransel di depan ini.” Mataku tertuju pada kumpulan ransel yang ada di dibawah layar lcd di depan sana, dengan beberapa orang ber jas hitam layaknya butler yang mungkin di tugaskan menjaga agar para peserta tidak mengambil ransel lebih dari satu. “Permainan kali ini adalah mode survival dimana yang kuat yang bertahan, jadi SEMOGA BERUTUNG” (Bip) ....... Layar lcd mati dan tidak sedikit dari peserta termasuk aku bingung dengan perkataan game master tadi, bukankah kami tidak boleh membunuh sesama pemain lalu kenapa dia mengatakan tentang mode survival. Satu-persatu peserta mengambil ransel dan mulai menunggu peserta lain mengambil ransel yang di sediakan, setelah peserta terakhir pun telah memanggul tas terakhir di punggungnya, para orang yang memakai jas hitam tadi pun sudah mulai meninggalkan ruangan itu. (5 menit kemudian) ada getaran yang semakin lama semakin kuat dari dalam tanah, terdengar suara seperti raungan hewan buas dari segala penjuru ruangan. (Krakk.....krakkk kraaakkkk) Tanah mulai tetak dan sulur hitam yang aneh dengan ujung layaknya pedang di ujungnya mulai keluar dari dalam tanah, makhluk yang tidak tau apa jenisnya mulai keluar dari dalam tanah dan membantai peserta yang ada tepat di depannya, orang-orang mulai berteriak dan lari ke segala pintu keluar yang tersedia. Sialnya salah satu peserta yang berasal dari ruangan ku terbunuh oleh makhluk itu, Wu Cheng terkena bagian sulur yang tajam di bagian leher hingga akhirnya kepalanya tidak lagi menyatu dengan tubuhnya. Kejadian itu terjadi tepat di depan mata Ying-Ying dan Lin Wan. “Oy oy... orang yang bernama game master ini pasti sudah gila” ucap ku sambil berlari bersama orang-orang dari ruangan asal ku. Aku menarik Ying-Ying dan Lin Wan yang masih terdiam mematung karena kejadian di depan mata mereka. “Hey kalian jika tak ingin berakhir sama dengan Wu Cheng maka ayo lari dari sini” Kami semua terjebak di situasi yang tak pernah kami alami sebelumnya, bingung, ingin berteriak namun semuanya juga berada di situasi yang sama, ingin meminta tolong tapi orang-orang sibuk menyelamatkan dirinya sendiri, mau tidak mau kami harus berpikir menggunakan kepala dingin demi keselamatan hidup kami. Tidak mungkin hanya ini yang disiapkan oleh orang psikopat yang di panggil GAME MASTER itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN