Bab 2

1098 Kata
Zella sudah sampai kampus pukul sepuluh pagi, dia langsung menghampiri temannya yang sudah menunggunya di kantin. "Wee si geliss udah dateng aja" ucap Inge pada Zella "Bagi minum, haus banget sumpah mana macet lagi," sambung Zella "Bajigurr punya gue kali ah mana baru minum dikit udah di habisin" sembur Inge "Sans gue yang bayar" ucap Zella saat dia melihat sekeliling kantin matanya menatap dua sosok yang sedang berduan di pojokan kantin siapa lagi kalau nggak Brian dan Lona yang sedang bermesraan. "La denger denger lu dapat tawaran kerja di luar? " tanya Inge "Iya, tapi belum gue ambil masih bimbang, lagian lulusnya aja masih beberapa bulan paling kalau disini udah selesai semua aku pindah ke Jakarta" ucap Zella Mereka langsung pergi untuk mengumpulkan persyaratan untuk ikut wisuda itu ya mereka memang dua sahabat yang sangat kompak. Lulus aja bareng bareng kurang apa coba. Inge mengajak Zella ke mall setelah ini mereka ingin menonton film baru yang lagi buming saat ini ya wajar mereka butuh hiburan setelah bekerja keras menyelesaikan skripsi mereka dan sekarang waktunya mereka menikmati hidup. Inge dia juga asli Jakarta seperti Zella dan mereka berdua sama sama mengadu nasib disini dan perjuangan mereka tidak sia sia karena bisa lulus dengan cepat bisa dikatakan inge adalah sahabat dalam suka dukanya Zella walaupun sampai saat ini Inge tidak tau dengan hubungan yang di jalani Zella dengan Brian seperti itu sampai sekarang Zella masih merahasiakan itu semua. Zella takut sahabatnya kecewa dengan perbuatannya yang seperti ini , dia saja merasa sudah tidak ada harga dirinya karena selalu menuruti permintaan dari Brian yang selalu memaksanya. "nanti kita makan, ya?" ucap Inge saat keluar dari kampus "oke, babe" Zella mengemudikan mobilnya dengan kecepatan standar lagi pula mereka tidak di kejar waktu jadi mereka santai saja jalanan juga lagi nggak macet. suara musik di putar di mobil milik Zella ini mereka berdua bernyanyi bersama mengikuti musik yang di putar. "Biarkan ku pergi! karena aku tak sanggup lagi mengingat semua kenangan dulu disaat engkau menyakitiku" teriak Zella sungguh dia frustasi sekarang bahkan sampai menghayati lagu tersebut dia bahkan tak sadar kalau air matanya mengalir dipipinya. Dia langsung mengusap air mata yang tak sengaja menetes di ujung matanya itu. "Menghayati banget Bu?? Masih jaman galau galau an?"sindir Inge " tuh Rizal udah lama suka sama Lu, malah Lu gantung kek jemuran kering" "Gue nggak suka dia kali, dari pada gue di kira PHP in ya udah biarin aja. Lagi pula gue juga nggak ngerasa baperin dia" jawab Zella . Zella sungguh sudah menyerah dengan Brian, dia tak sanggup lagi dengan tingkah laku Brian dan cara satu satunya dia harus menjauh darinya walaupun sangat berat di rasa Zella harus melakukan itu. "Eh eh. lu kenapa? Kok makin kenceng tangisannya," tanya Inge saat melihat Zella nangis lebih parah. Zella menghentikan mobilnya di dekat taman yang sepi dia menangis dan menyandarkan kepalanya di stir mobilnya. Inge diam dia memberikan waktu pada sahabatnya untuk menangis dia tau mungkin Zella lagi ada banyak masalah tapi belum di ceritakan padanya makanya Zella bisa nangis seperti ini, yang Inge tau Zella adalah sosok yang kuat dan sangat mandiri makanya dia salut banget sama Zella. "cerita ama gue La! jangan kayak gini" ucap Inge "maaf, gue belum bisa cerita Nge" jawab Zella "ya udah, nangis aja kalau mau nangis tapi nanti harus bahagia ya? mana Zella yang aku kenal coba kamu harus kuat." setelah acara menangis ria Zella akhirnya melanjutkan mobilnya menuju ke mall mereka melanjutkan rencana sesuai tujuan awal yaitu menonton film dan ya kondisi Zella sudah seperti sedia kala dia sangat pintar memakai topeng nya sendiri bahkan siapapun yang melihatnya ga bakalan tau kalau selama ini banyak beban yang di tanggungnya. *** Mereka akhirnya sampai di Mall, karena tujuan mereka menonton akhirnya mereka langsung menuju ke bioskop. "Aelah rame amat ini bioskop" biasanya jam segini juga sepi, keluh Inge. "Stop ngeluh oke babe, yuk masuk" ketika dia ingin maasuk ke ruangan tiba tiba segerombol anak berlarian membuatnya oleng dia sudah memejamkan matanya karena suara teriakan yang sangat keras itu. Dia tidak tau tapi yang dia rasakan ada seseorang yang menangkapnya hingga membuatnya tidak jadi jatuh mengenaskan karena segerombolan orang itu. "Aaaaaaaaaaa"teriakan salah satu cewek membuat Zella membuka matanya. Mata coklat itu menatapnya dengan pandangan khawatir, sungguh Zella tidak tau siapa orang yang menolongnya saat ini. "Makasih" ucap Zella setelah bisa berdiri dengan benar. "Ya ampunnn pengen donggg di peluk kek tadi," teriak salah satu fans dari laki laki itu. Dia adalah Alvano Aldebaran artis tanah air yang sedang di puncak kepopulerannya saat ini. Karena melakukan promo film terbarunya dia harus visit ke bioskop di mana filmnya di putar. Manajernya pun segera mengamankan Vano sebelum fansnya kembali mengejar nya. Zella yang masih syok dengan kejadian itu akhirnya di tarik oleh Inge karena para wanita bar bar itu langsung ikut lari kala idola mereka buru buru keluar. "OMG , tadi Vano lu tau kan Vano? Artis yang lagi terkenal dan lu bisa di peluk kek gitu" ucap Inge. "Lagian gue kagak tau juga Nge, gue tuh syok hampir aja gue mati gara gara fans dia yang bar bar" keluh Zella. Mereka akhirnya segera memasuki bioskop untuk menonton film yang sudah mereka beli tiketnya tadi. Inge berteriak teriak tau sendiri takut horor eh belaga ngajakin nonton film horor yang lagi hits itu. *** Setelah nonton mereka akhirnya menuju ke tempat makan untuk mengisi perut mereka, Inge mengeluh tenaganya habis digunakan untuk berteriak karena nonton film horor itu. "Please deh, please gue nginep tempat lu ya? Gue takut La" tuh kan ngemis ngemis mau nginep di apartemen nya Zella. Udah tau penakut, sok sok an uji nyali mau nonton film horor. Dasar Inge tapi walau begitu dia adalah sahabat terbaik yang Zella miliki. Dia bersyukur Tuhan mempertemukan dia dengan sahabat selucu Inge. "Oke" satu kata tapi cukup membuat hati Inge berbunga bunga. "Aaaa makasih babe," tuh kan nggak tau diri banget emang mana di sini banyak orang si Inge suka banget teriak teriak macam di hutan. "Inge, sini pindah Hutan! Kek nya lu salah pilih habitat" ucap Zella Inge malahan tertawa dan langsung menarik tangan sahabatnya itu "Kalau gue di hutan, berarti lu juga harus ke hutan dong. Kita kan sama Nyet" hahahaha kan nambah kenceng banget teriakannya. Sampai sampai banyak orang yang melihat ke arah mereka. "Duh bukan teman gue lu" keluh Zella menutup wajahnya karena malu. Persahabatan mereka memang unik, selalu bersama walau kadang banyak hal yang membuat mereka selisih pendapat. Tapi bagaimana pun itu mereka tetap bersama sama untuk melukiskan kenangan masa muda mereka. Apalagi sebentar lagi mereka akan berpisah dan mungkin akan begitu susah untuk saling bertemu akrab seperti ini. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN