Haruskah

1072 Kata

Cantika tampak terus menggandeng lengan Liana. Gadis itu hanya diam dan terus melangkahkan kakinya. Begitu pun dengan Liana yang hanya bisa membisu sambil terus mengikuti langkah kaki Cantika. Hingga akhirnya mereka sampai di basemen dan masuk ke dalam mobil. Setelah masuk dan duduk dengan tenang, Liana menatap adiknya yang duduk di balik kursi kemudi. Liana tak sanggup menatap raut wajah sedih Cantika yang terus berusaha menahan air mata. Liana bingung harus bersikap seperti apa. Dan akhirnya memilih diam. Sama seperti apa yang dilakukan oleh Cantika. Cantika pun bersiap menekan pedal gas. Kemudian melajukan mobilnya untuk segera kembali ke rumah. Beruntung saat ini jalanan cukup lancar sehingga tak butuh waktu lama untuk bisa segera sampai ke rumah Demian. Sesampainya di rumah...

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN