My Prince Season 2 - 24

2733 Kata
Keesokan harinya, Arga terbangun dengan menemukan dirinya berada di tempat yang asing, bukan lagi di ranjang yang ada di kamar Jiola, tapi di sebuah ruangan yang luas , yang memiliki banyak tiang dan atap yang dipenuhi dengan ukiran kupu-kupu, temboknya dihiasi dengan lukisan-lukisan berbagai macam kupu-kupu, dari yang indah dan cantik hingga yang aneh dan menyeramkan, Arga tidak mengerti mengapa dia bisa terbangun di ruangan ini karena seharusnya dia masih berada di rumahnya Jiola, perempuan berambut perak yang sering mengaku-ngaku sebagai kakak kandungnya. Sebenarnya apa yang terjadi hingga tubuhnya bisa berakhir di tempat asing seperti ini? Bagaimana caranya mereka bisa memindahkan tubuhnya ke lokasi ini, dan juga siapa sebetulnya orang-orang yang membawa Arga kemari? Sungguh Arga benar-benar kebingungan sekarang. Selain itu, di sana juga tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri, Arga tidak melihat ada satu orang pun yang tampak di ruangan itu, dia benar-benar hanya ditemani dengan kesunyian dan keheningan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang membludak di kepala Arga terkait hal ini tapi dia tidak tahu harus menanyakannya ke siapa karena tidak ada siapa-siapa di sini. Meneguk ludahnya, Arga mencoba membangunkan badannya yang tengah terbaring untuk berdiri tegak lalu mengamati dalam-dalam segala penampakan yang ditampilkan oleh ruangan ini. Baiklah, sekarang ia harus fokus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya, pasti ada alasan kuat mengapa Arga bisa dibawa ke tempat seperti ini. Meski hanya seorang anak-anak yang berusia tujuh tahun, tapi Arga mampu untuk mencari jawaban dari segala keanehan yang sedang terjadi di sini, dan setelah berpikir cukup lama, mempertimbangkan pemikirannya yang satu dengan yang lainnya, akhirnya Arga mendapatkan dan menemukan jawaban yang tepat atas segala pertanyaan-pertanyaan yang tercipta di kepalanya. Tidak salah lagi, ini semua pasti ulah Ras Viola, yaitu ras yang dianugerahi dengan keunikan-keunikan seperti kupu-kupu, sehingga dijuluki sebagai Ras Kupu-Kupu. Juga, seingat Arga, Jiola pernah mengatakan kalau Ras Viola adalah salah satu ras yang menghuni dan tinggal di Kota Vanterlock, sama seperti Ras Teriana dan Ras Saura, sehingga tidak aneh kalau dia bisa berada di sini. Mungkinkah ruangan ini adalah tempat di mana Para Viola berkumpul dan merundingkan sesuatu, ataukah tempat penghukuman bagi orang-orang yang dianggap mengancam kedudukan ras mereka? Entahlah, tapi Arga berasumsi kalau ini pasti bukan hal yang positif mengapa dirinya bisa berada di sini, pasti ini ada hubungannya dengan insiden yang telah terjadi semalam. Tapi mengapa harus berurusan dengan Ras Viola? Arga kira yang akan mengincarnya adalah ras-ras yang terdengar menyeramkan, seperti Ras Ular, Ras Pedang, atau Ras Vampire, tapi ternyata kali ini yang menculiknya berasal dari Ras Kupu-Kupu, yaitu Ras Viola. “Sepertinya kau sudah bangun, ya?” Tiba-tiba Arga mendengar suara seseorang dari ruangan ini yang terdengar seperti sedang menyapa dirinya, lalu saat kepalanya ditolehkan ke belakang, dia menemukan seorang perempuan berambut merah muda panjang yang memiliki p******a yang cukup besar sedang berdiri di depan pintu dengan tersenyum tipis. Ada dua sayap besar yang tertancap di punggung perempuan itu, dan dari penampakannya, sayap mirip sekali seperti sayap kupu-kupu, sangat indah dan menakjubkan. Wajah dari perempuan itu juga cukup cantik, ia juga memiliki tubuh yang ideal bagi para wanita. Arga dibuat tidak fokus dengan keindahan dari penampilan perempuan asing itu, meskipun usianya masih terlampau muda, tapi sebetulnya jiwa Arga sudah tua karena dia masih sama seperti Arga Gelisto yang di kehidupan sebelumnya. “S-Siapa kau!?” Karena terkaget, Arga sedikit gugup saat mengeluarkan suaranya, dia benar-benar tidak menyadari kedatangan perempuan bersayap kupu-kupu itu, selain hawa keberadaannya tidak terasa, insting kuat yang seharusnya dimilikinya pun seolah-olah lenyap, karena biasanya Arga bisa merasakan kedatangan seseorang. Namun kali ini, dia benar-benar dikalahkan oleh perempuan itu. Mendengar pertanyaan dari Arga perempuan itu hanya tersenyum sebelum akhirnya mulai memberikan jawaban pada anak itu dengan nada yang begitu lembut dan perasaan. “Aku adalah Miola Miolisa, seorang ratu di antara Para  Viola, atau dengan kata lain, aku adalah seorang pemimpin di rasku. Dan ruangan yang sedang kau pijakki saat ini adalah ruangan khusus untuk orang-orang yang bermasalah. Senang bertemu denganmu.” “Sudah kuduga, pasti ini perbuatan dari Ras Kupu-Kupu, melihat banyak sekali ukiran-ukiran dan ornamen-ornamen yang tampak seperti kupu-kupu, tapi aku heran, mengapa kau membawaku kemari? Kalau ini adalah ruangan khusus untuk orang-orang yang bermasalah, bukankah tidak tepat membawaku kemari? Maksudku, aku tidak pernah berbuat masalah dengan ras kalian, jadi apa tujuanmu membawaku ke sini? Oh, apakah kau mengidolakanku? Kau terobsesi denganku? Wow, aku tidak menyangka seorang ratu sepertimu ternyata—“ “Cukup,” Miola langsung memotong perkataan Arga dengan suara lembutnya yang agak dinyaringkan, sehingga anak itu secara refleks menghentikan perkataannya.  Lalu karena kekesalan mulai bergejolak di dalam dirinya setelah mendengar segala yang dikatakan oleh  Arga, Miola mulai kembali mengutarakan  perasaannya. “Lucu sekali mendengar dirimu mengatakan tidak membuat masalah setelah semalam kau mengacaukan acara suci yang sedang disaksikan oleh banyak orang. Tapi memang, kau benar, kau tidak berbuat masalah secara khusus dengan Ras Viola, tapi kau telah membuat masalah kepada semua ras di Vanterlock,  yang artinya secara tidak langsung kau juga berbuat masalah dengan kami, Nak.” “Bukankah itu terlalu dipaksakan? Lagipula, menurutku bukan hal yang tepat menculik anak kecil sepertiku hanya karena kenakalan yang kuperbuat tadi malam, bisa saja kan aku hanya iseng saja, namanya juga anak-anak, benar, kan?” “Sayangnya itu tidak berlaku untuk anak b******k sepertimu,” timpal Miola dengan senyuman sipitnya yang kelihatan sedang menahan amarah. “Kamu bukan anak kecil biasa. Kamu adalah ancaman untuk Kota Vanterlock, selain itu kamu juga termasuk ke dalam Ras Teriana, yang artinya kamu adalah ancaman yang sangat-sangat-sangat besar untuk kami.” Keesokan harinya, Arga terbangun dengan menemukan dirinya berada di tempat yang asing, bukan lagi di ranjang yang ada di kamar Jiola, tapi di sebuah ruangan yang luas , yang memiliki banyak tiang dan atap yang dipenuhi dengan ukiran kupu-kupu, temboknya dihiasi dengan lukisan-lukisan berbagai macam kupu-kupu, dari yang indah dan cantik hingga yang aneh dan menyeramkan, Arga tidak mengerti mengapa dia bisa terbangun di ruangan ini karena seharusnya dia masih berada di rumahnya Jiola, perempuan berambut perak yang sering mengaku-ngaku sebagai kakak kandungnya. Sebenarnya apa yang terjadi hingga tubuhnya bisa berakhir di tempat asing seperti ini? Bagaimana caranya mereka bisa memindahkan tubuhnya ke lokasi ini, dan juga siapa sebetulnya orang-orang yang membawa Arga kemari? Sungguh Arga benar-benar kebingungan sekarang. Selain itu, di sana juga tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri, Arga tidak melihat ada satu orang pun yang tampak di ruangan itu, dia benar-benar hanya ditemani dengan kesunyian dan keheningan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang membludak di kepala Arga terkait hal ini tapi dia tidak tahu harus menanyakannya ke siapa karena tidak ada siapa-siapa di sini. Meneguk ludahnya, Arga mencoba membangunkan badannya yang tengah terbaring untuk berdiri tegak lalu mengamati dalam-dalam segala penampakan yang ditampilkan oleh ruangan ini. Baiklah, sekarang ia harus fokus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya, pasti ada alasan kuat mengapa Arga bisa dibawa ke tempat seperti ini. Meski hanya seorang anak-anak yang berusia tujuh tahun, tapi Arga mampu untuk mencari jawaban dari segala keanehan yang sedang terjadi di sini, dan setelah berpikir cukup lama, mempertimbangkan pemikirannya yang satu dengan yang lainnya, akhirnya Arga mendapatkan dan menemukan jawaban yang tepat atas segala pertanyaan-pertanyaan yang tercipta di kepalanya. Tidak salah lagi, ini semua pasti ulah Ras Viola, yaitu ras yang dianugerahi dengan keunikan-keunikan seperti kupu-kupu, sehingga dijuluki sebagai Ras Kupu-Kupu. Juga, seingat Arga, Jiola pernah mengatakan kalau Ras Viola adalah salah satu ras yang menghuni dan tinggal di Kota Vanterlock, sama seperti Ras Teriana dan Ras Saura, sehingga tidak aneh kalau dia bisa berada di sini. Mungkinkah ruangan ini adalah tempat di mana Para Viola berkumpul dan merundingkan sesuatu, ataukah tempat penghukuman bagi orang-orang yang dianggap mengancam kedudukan ras mereka? Entahlah, tapi Arga berasumsi kalau ini pasti bukan hal yang positif mengapa dirinya bisa berada di sini, pasti ini ada hubungannya dengan insiden yang telah terjadi semalam. Tapi mengapa harus berurusan dengan Ras Viola? Arga kira yang akan mengincarnya adalah ras-ras yang terdengar menyeramkan, seperti Ras Ular, Ras Pedang, atau Ras Vampire, tapi ternyata kali ini yang menculiknya berasal dari Ras Kupu-Kupu, yaitu Ras Viola. “Sepertinya kau sudah bangun, ya?” Tiba-tiba Arga mendengar suara seseorang dari ruangan ini yang terdengar seperti sedang menyapa dirinya, lalu saat kepalanya ditolehkan ke belakang, dia menemukan seorang perempuan berambut merah muda panjang yang memiliki p******a yang cukup besar sedang berdiri di depan pintu dengan tersenyum tipis. Ada dua sayap besar yang tertancap di punggung perempuan itu, dan dari penampakannya, sayap mirip sekali seperti sayap kupu-kupu, sangat indah dan menakjubkan. Wajah dari perempuan itu juga cukup cantik, ia juga memiliki tubuh yang ideal bagi para wanita. Arga dibuat tidak fokus dengan keindahan dari penampilan perempuan asing itu, meskipun usianya masih terlampau muda, tapi sebetulnya jiwa Arga sudah tua karena dia masih sama seperti Arga Gelisto yang di kehidupan sebelumnya. “S-Siapa kau!?” Karena terkaget, Arga sedikit gugup saat mengeluarkan suaranya, dia benar-benar tidak menyadari kedatangan perempuan bersayap kupu-kupu itu, selain hawa keberadaannya tidak terasa, insting kuat yang seharusnya dimilikinya pun seolah-olah lenyap, karena biasanya Arga bisa merasakan kedatangan seseorang. Namun kali ini, dia benar-benar dikalahkan oleh perempuan itu. Mendengar pertanyaan dari Arga perempuan itu hanya tersenyum sebelum akhirnya mulai memberikan jawaban pada anak itu dengan nada yang begitu lembut dan perasaan. “Aku adalah Miola Miolisa, seorang ratu di antara Para  Viola, atau dengan kata lain, aku adalah seorang pemimpin di rasku. Dan ruangan yang sedang kau pijakki saat ini adalah ruangan khusus untuk orang-orang yang bermasalah. Senang bertemu denganmu.” “Sudah kuduga, pasti ini perbuatan dari Ras Kupu-Kupu, melihat banyak sekali ukiran-ukiran dan ornamen-ornamen yang tampak seperti kupu-kupu, tapi aku heran, mengapa kau membawaku kemari? Kalau ini adalah ruangan khusus untuk orang-orang yang bermasalah, bukankah tidak tepat membawaku kemari? Maksudku, aku tidak pernah berbuat masalah dengan ras kalian, jadi apa tujuanmu membawaku ke sini? Oh, apakah kau mengidolakanku? Kau terobsesi denganku? Wow, aku tidak menyangka seorang ratu sepertimu ternyata—“ “Cukup,” Miola langsung memotong perkataan Arga dengan suara lembutnya yang agak dinyaringkan, sehingga anak itu secara refleks menghentikan perkataannya.  Lalu karena kekesalan mulai bergejolak di dalam dirinya setelah mendengar segala yang dikatakan oleh  Arga, Miola mulai kembali mengutarakan  perasaannya. “Lucu sekali mendengar dirimu mengatakan tidak membuat masalah setelah semalam kau mengacaukan acara suci yang sedang disaksikan oleh banyak orang. Tapi memang, kau benar, kau tidak berbuat masalah secara khusus dengan Ras Viola, tapi kau telah membuat masalah kepada semua ras di Vanterlock,  yang artinya secara tidak langsung kau juga berbuat masalah dengan kami, Nak.” “Bukankah itu terlalu dipaksakan? Lagipula, menurutku bukan hal yang tepat menculik anak kecil sepertiku hanya karena kenakalan yang kuperbuat tadi malam, bisa saja kan aku hanya iseng saja, namanya juga anak-anak, benar, kan?” “Sayangnya itu tidak berlaku untuk anak b******k sepertimu,” timpal Miola dengan senyuman sipitnya yang kelihatan sedang menahan amarah. “Kamu bukan anak kecil biasa. Kamu adalah ancaman untuk Kota Vanterlock, selain itu kamu juga termasuk ke dalam Ras Teriana, yang artinya kamu adalah ancaman yang sangat-sangat-sangat besar untuk kami.” Keesokan harinya, Arga terbangun dengan menemukan dirinya berada di tempat yang asing, bukan lagi di ranjang yang ada di kamar Jiola, tapi di sebuah ruangan yang luas , yang memiliki banyak tiang dan atap yang dipenuhi dengan ukiran kupu-kupu, temboknya dihiasi dengan lukisan-lukisan berbagai macam kupu-kupu, dari yang indah dan cantik hingga yang aneh dan menyeramkan, Arga tidak mengerti mengapa dia bisa terbangun di ruangan ini karena seharusnya dia masih berada di rumahnya Jiola, perempuan berambut perak yang sering mengaku-ngaku sebagai kakak kandungnya. Sebenarnya apa yang terjadi hingga tubuhnya bisa berakhir di tempat asing seperti ini? Bagaimana caranya mereka bisa memindahkan tubuhnya ke lokasi ini, dan juga siapa sebetulnya orang-orang yang membawa Arga kemari? Sungguh Arga benar-benar kebingungan sekarang. Selain itu, di sana juga tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri, Arga tidak melihat ada satu orang pun yang tampak di ruangan itu, dia benar-benar hanya ditemani dengan kesunyian dan keheningan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang membludak di kepala Arga terkait hal ini tapi dia tidak tahu harus menanyakannya ke siapa karena tidak ada siapa-siapa di sini. Meneguk ludahnya, Arga mencoba membangunkan badannya yang tengah terbaring untuk berdiri tegak lalu mengamati dalam-dalam segala penampakan yang ditampilkan oleh ruangan ini. Baiklah, sekarang ia harus fokus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya, pasti ada alasan kuat mengapa Arga bisa dibawa ke tempat seperti ini. Meski hanya seorang anak-anak yang berusia tujuh tahun, tapi Arga mampu untuk mencari jawaban dari segala keanehan yang sedang terjadi di sini, dan setelah berpikir cukup lama, mempertimbangkan pemikirannya yang satu dengan yang lainnya, akhirnya Arga mendapatkan dan menemukan jawaban yang tepat atas segala pertanyaan-pertanyaan yang tercipta di kepalanya. Tidak salah lagi, ini semua pasti ulah Ras Viola, yaitu ras yang dianugerahi dengan keunikan-keunikan seperti kupu-kupu, sehingga dijuluki sebagai Ras Kupu-Kupu. Juga, seingat Arga, Jiola pernah mengatakan kalau Ras Viola adalah salah satu ras yang menghuni dan tinggal di Kota Vanterlock, sama seperti Ras Teriana dan Ras Saura, sehingga tidak aneh kalau dia bisa berada di sini. Mungkinkah ruangan ini adalah tempat di mana Para Viola berkumpul dan merundingkan sesuatu, ataukah tempat penghukuman bagi orang-orang yang dianggap mengancam kedudukan ras mereka? Entahlah, tapi Arga berasumsi kalau ini pasti bukan hal yang positif mengapa dirinya bisa berada di sini, pasti ini ada hubungannya dengan insiden yang telah terjadi semalam. Tapi mengapa harus berurusan dengan Ras Viola? Arga kira yang akan mengincarnya adalah ras-ras yang terdengar menyeramkan, seperti Ras Ular, Ras Pedang, atau Ras Vampire, tapi ternyata kali ini yang menculiknya berasal dari Ras Kupu-Kupu, yaitu Ras Viola. “Sepertinya kau sudah bangun, ya?” Tiba-tiba Arga mendengar suara seseorang dari ruangan ini yang terdengar seperti sedang menyapa dirinya, lalu saat kepalanya ditolehkan ke belakang, dia menemukan seorang perempuan berambut merah muda panjang yang memiliki p******a yang cukup besar sedang berdiri di depan pintu dengan tersenyum tipis. Ada dua sayap besar yang tertancap di punggung perempuan itu, dan dari penampakannya, sayap mirip sekali seperti sayap kupu-kupu, sangat indah dan menakjubkan. Wajah dari perempuan itu juga cukup cantik, ia juga memiliki tubuh yang ideal bagi para wanita. Arga dibuat tidak fokus dengan keindahan dari penampilan perempuan asing itu, meskipun usianya masih terlampau muda, tapi sebetulnya jiwa Arga sudah tua karena dia masih sama seperti Arga Gelisto yang di kehidupan sebelumnya. “S-Siapa kau!?” Karena terkaget, Arga sedikit gugup saat mengeluarkan suaranya, dia benar-benar tidak menyadari kedatangan perempuan bersayap kupu-kupu itu, selain hawa keberadaannya tidak terasa, insting kuat yang seharusnya dimilikinya pun seolah-olah lenyap, karena biasanya Arga bisa merasakan kedatangan seseorang. Namun kali ini, dia benar-benar dikalahkan oleh perempuan itu. Mendengar pertanyaan dari Arga perempuan itu hanya tersenyum sebelum akhirnya mulai memberikan jawaban pada anak itu dengan nada yang begitu lembut dan perasaan. “Aku adalah Miola Miolisa, seorang ratu di antara Para  Viola, atau dengan kata lain, aku adalah seorang pemimpin di rasku. Dan ruangan yang sedang kau pijakki saat ini adalah ruangan khusus untuk orang-orang yang bermasalah. Senang bertemu denganmu.” “Sudah kuduga, pasti ini perbuatan dari Ras Kupu-Kupu, melihat banyak sekali ukiran-ukiran dan ornamen-ornamen yang tampak seperti kupu-kupu, tapi aku heran, mengapa kau membawaku kemari? Kalau ini adalah ruangan khusus untuk orang-orang yang bermasalah, bukankah tidak tepat membawaku kemari? Maksudku, aku tidak pernah berbuat masalah dengan ras kalian, jadi apa tujuanmu membawaku ke sini? Oh, apakah kau mengidolakanku? Kau terobsesi denganku? Wow, aku tidak menyangka seorang ratu sepertimu ternyata—“ “Cukup,” Miola langsung memotong perkataan Arga dengan suara lembutnya yang agak dinyaringkan, sehingga anak itu secara refleks menghentikan perkataannya.  Lalu karena kekesalan mulai bergejolak di dalam dirinya setelah mendengar segala yang dikatakan oleh  Arga, Miola mulai kembali mengutarakan  perasaannya. “Lucu sekali mendengar dirimu mengatakan tidak membuat masalah setelah semalam kau mengacaukan acara suci yang sedang disaksikan oleh banyak orang. Tapi memang, kau benar, kau tidak berbuat masalah secara khusus dengan Ras Viola, tapi kau telah membuat masalah kepada semua ras di Vanterlock,  yang artinya secara tidak langsung kau juga berbuat masalah dengan kami, Nak.” “Bukankah itu terlalu dipaksakan? Lagipula, menurutku bukan hal yang tepat menculik anak kecil sepertiku hanya karena kenakalan yang kuperbuat tadi malam, bisa saja kan aku hanya iseng saja, namanya juga anak-anak, benar, kan?” “Sayangnya itu tidak berlaku untuk anak b******k sepertimu,” timpal Miola dengan senyuman sipitnya yang kelihatan sedang menahan amarah. “Kamu bukan anak kecil biasa. Kamu adalah ancaman untuk Kota Vanterlock, selain itu kamu juga termasuk ke dalam Ras Teriana, yang artinya kamu adalah ancaman yang sangat-sangat-sangat besar untuk kami.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN