Keesokan harinya, Alliana terbangun dan menatap pemandangan sekitar. Ia berada pada salah satu ruangan yang aneh, dan dindingnya terbuat dari batu. Wanita itu menatap kiri dan kanan, ia bisa melihat semua barang-barang yang tersusun dengan rapi. Ahhh ... di mana mereka sekarang ini? Semalam ia tertidur saat berada di perjalanan, dan ia baru saja terbangun pagi ini.
“Alliana, Sensei memanggilmu.”
Alliana menatap ke arah pintu masuk, ia bisa melihat seorang pria dengan tatapan mata tajam dan raut wajah yang datar sedang berdiri di sana. Orang itu mengenakan pakaian berwarna hitam, kulitnya terlihat putih pucat.
“Siapa kau?” tanya Alliana.
“Kau terlalu banyak bicara,” balas orang itu.
Alliana menelan ludahnya kasar, ia tak tahu jika ada orang yang bisa bersikap dengan sangat tak baik sep
