Panggilan untuk Gus Bed

1159 Kata

"Gus, tolong jemput saya." Raudah mengucap takut-takut. Bibirnya bergetar, tak menyangka jika akhirnya ia masih bisa bicara dengan pria yang dicintai. Wanita itu pikir, bahwa penculikan ini adalah akhir hidup. Meski, sebenarnya Raudah tak mengerti apa motif penculikan atas dirinya. Rasanya hanya aneh saja, ketika mereka menyekap, tak ada satu pun yang mengambil harta benda yang melekat di tubuh. Ditatap cincin yang tersemat di jari manis sambil memegangi telepon. Benda berharga hadiah dari suami kala menikah. Dan para preman itu tak tertarik. Sungguh aneh. "Ya, Ukhty! Anti di mana?" seru Gus Bed antusias di ujung telepon. Dia seolah tak ingin lagi kehilangan jejak Raudah. Mata Raudah berkaca. Ini kali pertama ia merasa sangat dicintai lantaran Gus Bed terdengar sangat khawatir di ujun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN