What's Wrong With You, Sila?

1212 Kata

Andira duduk di lantai dekat pintu. la memeluk kakinya dengan pandangan yang kosong. Cukup lama ia terus seperti itu. Tiba-tiba nangis, tiba-tiba berusaha tegar, tiba-tiba menyalahkan diri sendiri lagi. Berulang begitu saja untuk beberapa saat seakan ia tidak punya harapan untuk hidup lagi. Seakan tidak punya motivasi untuk semangat lagi. Seakan tidak mampu untuk berdiri dan tersenyum lagi. Seakan tidak perduli dengan masa depan kedua adiknya lagi. Begitulah Andira, takdir memaksanya untuk jatuh sejatuh-jatuhnya. Kini, ia sedang menunggu Diba dan Dina pulang sekolah. la berharap bahwa dirinya bisa mampu mengontrol dirinya sendiri nanti, terlebih perasaannya yang tak indah lagi. Ia berharap tidak menangis dan menumpahkan segala rasa sakit yang sudah-sudah pada kedua adiknya. la hanya berh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN