GDA// 2

1071 Kata
Sebulan berlalu . . .  Dia sudah berhasil beradaptasi dengan kehidupan pemilik asli tubuh ini. Hari ini dia berdiri di sebuah bangunan tinggi,terlihat bahwa bangunan ini hanya sebuah perusahaan normal seperti biasanya. Berbeda dengan apa yang dipikirkan Luna,dia tahu bahwa tempat ini adalah sebuah Badan Organisasi. Flashback Saat itu pagi hari yang cerah, ia sedang berlatih bela diri di dalam teras rumahnya.Saat sebuah kilauan benda perak menghunus ke arahnya dengan sangat cepat. Beruntung refleks gadis itu cepat,dia dengan mudah menghindar dengan melompat dengan sangat tinggi. Sebuah benda tertancap di dindingnya. Luna berjalan mengambil benda itu. Alis Luna berkerut saat melihat bahwa benda berbentuk persegi dan terbuat dari bahan logam yang sangat keras. "Apa ini?" Ada tombol merah di tengahnya.Menekan tombol merah di tengah benda itu.Cahaya perak persegi muncul dan sebuah suara pria terdengar dari benda itu. [Kami memberikan selamat pada Nona Luna Alister yang memenuhi kriteria sebagai anggota resmi organisasi Black Rose.Harap datang ke alamat yang tertera.Kami menunggu anda.] Sejak hari itu, Dia pun pergi ke alamat yang tertera. Saat dia akan melangkah masuk,tubuhnya seketika jatuh ke bawah.Saat dia membuka matanya lagi,dia bukan lagi berada di depan perusahaan itu lagi.Melihat sekelilingnya Luna merasa ada yang aneh disini, berjalan ke tengah tengah,Permata di dadanya mulai bersinar dan menyelimuti tubuh Luna dan menghilang. ******* Luna melihat tempatnya sekarang berada saat ini.Di depannya ada sebuah gedung tinggi seperti yang tadi ia lihat berjalan memasuki Gedung itu, Luna mengernyit bingung saat di depannya ada sebuah Pemeriksaan,dia harus meletakkan tangannya di papan pengenal. Saat dia diijinkan untuk masuk,Luna bertemu dengan seorang pria berusia 20-an yang berjalan mendekatinya. "Selamat datang,Nona Luna."  "En.Kamu adalah orang yang mengirimkan surat itu." Pria itu tersenyum.Dia terlihat seperti seorang pria yang ramah dan tidak berbahaya."Benar sekali.Kami menerima pesan dari sistem AI tentang anda.Kami mengundang anda untuk mempermudah misi anda di dunia ini.Anda bisa memanggil saya Agen Peter." Peter mengajaknya untuk berjalan ke arah Lift.Pria itu dengan baik hati menjelaskan setiap lantai dan tugas mereka. Luna hanya mendengarkan dengan ekspresi tenang.  "Nona Luna,anda akan menerima latihan yang akan membantu anda untuk meningkatkan diri anda dalam bertahan di medan perang." "Lakukan saja."Luna menatap ke depan dengan acuh,dia tidak memiliki komentar apapun dengan hal ini.Dirinya tidak akan menolak jika disuruh membunuh beberapa b******n sebagai latihannya. Peter tersenyum kecil,dia menekan tombol di gelangnya dan tubuh dia langsung dibawa masuk ke sebuah tabung. "Eh? Kenapa aku dibawa ke sini?" Luna bertanya dengan kesal,dia tidak suka dikurung dengan alasan apapun. Jika Luna berada di ruangan yang gelap dan kosong,dia akan sangat mudah marah dan emosinya tidak akan stabil saat itu juga. Luna memukul kuat lapisan luar kaca tabung tersebut. "Ah...Nona Luna,tolong jangan hancurkan fasilitas kami. Tabung ini akan mengirim anda ke lokasi pelatihan,jadi bisakah anda tenang dulu." Luna menekan emosinya,dia mengangguk kecil. Menurut kedua matanya agar emosinya tetap tenang,dia bisa merasakan tubuhnya diterpa angin yang kuat. Sesaat kemudian,dia membuka matanya dan kini berada di sebuah hamparan rumput yang luas. "Dimana ini?" " Ini tempat latihan...atau bisa ku katakan dirimu berada dimedan perang yang nyata." Suara Peter muncul dari gelang di tangan gadis itu. Kening gadis itu berkerut karena perkataan Peter yang sangat tidak bisa dipercaya."Apa kau sudah bosan hidup?" " Hahahaha...tentu saja tidak,Nona. Kami telah menyelesaikan latihan ini sesuai dengan keadaan anda saat ini. Saya ingin memberitahukan bahwa lokasi anda berada di ujung dunia lain,jadi selamat latihan!" Peter menutup komunikasi keduanya,dia sepertinya sedang melarikan diri dari sesuatu yang sangat mengerikan. Dan itu benar,Luna berniat menebas kepala pria itu detik ini juga. Gadis itu merasakan gerakan dari sisi baratnya,dia bisa menebak bahwa pihak lain itu berada dalam jumlah yang banyak. Hidungnya mengendus aroma dibawa oleh angin yang berhembus,dia bisa mencium bau mesiu dari sisi barat. [Musuh terdeteksi!] Luna meregangkan otot tubuhnya,dia menekan panel 'Kecepatan' di layar monitor sistem. Tubuhnya terasa lebih ringan,kakinya langsung bergerak dan berlari ke sisi barat. Dari jarak jauh,Luna bisa mendengar beberapa jeritan kesakitan beberapa perempuan yang sepertinya sedang di siksa disana. Saat dia semakin dekat,dia berhenti dan mengamati kelompok itu dari balik pohon besar yang menyembunyikan tubuhnya. Kelompok itu terdiri dari para pria yang sedang melecehkan dan menyiksa perempuan-perempuan yang mereka kumpulkan. Kekejaman mereka membuat hati nurani Luna bangkit dengan penuh kemarahan. Dia bisa melihat beberapa perempuan yang dipukul hingga babak belur oleh kelompok itu,mereka menangis dan memohon dilepaskan. "Hiks...tolong...lepaskan...kami...." Salah seorang perempuan yang baru saja di pukuli,memohon kepada pria yang berkepala botak,yang pastinya pemimpin kelompok itu. Pemimpin bandit tersenyum mengejek,dia dengan kasar menarik rambut perempuan itu. "Melepaskan kalian? Dalam mimpi mu saja." Pemimpin bandit itu menghempaskan kepala perempuan itu hingga jatuh ke tanah. Dia lalu berdiri dan menunjuk semua sandera di depannya."Kalian semua hanyalah b***k! Perempuan hanya harus mendengarkan perintah kami para pria." Mendengar ucapan pemimpin mereka,semua anggota bandit itu langsung tertawa penuh kesenangan. Luna tertawa kecil,dia perlahan berjalan keluar dari balik pohon. Sepasang matanya dingin dan mengandung niat membunuh yang kuat. "Siapa kamu!" Pemimpin bandit cukup terkejut karena kemunculan tiba-tiba seseorang. Saat dia melihat bahwa itu adalah gadis yang sangat cantik,tatapannya seketika berubah menjadi penuh nafsu. Luna berhenti beberapa meter dari kelompok para bandit itu,dia mengalihkan pandangannya pada para sandera yang juga melihat ke arahnya. "Kalian lebih baik menyingkir cukup jauh dari sini...akan ada adegan yang tidak cocok untuk kalian." "Hahahaha! Gadis cantik...kamu cukup berani datang ke hadapan kami..."Pemimpin bandit berseru dengan nada mengejek karena kesombongan gadis itu. Tetapi,melihat betapa cantik dan mulus kulitnya,pasti dia berasal dari keluarga kaya. Para sandera yang mendengar ucapan gadis itu,awalnya menganggapnya bodoh. Tetapi,mereka seketika dibuat kaget dan tidak percaya saat melihat gadis berambut perak itu mengayunkan sebuah pedang di tangannya dan langsung menebas kepala seorang bandit yang sedang menarik rambut seorang wanita. "Aah...D-dia membunuh...." Para Sandera buru-buru bergerak menjauh dari sana,mereka percaya dengan ucapan gadis itu.  Pemimpin bandit yang melihat itu merasa marah,dia akan memerintahkan bawahannya untuk menangkap sandera mereka. Saat sebuah kilau perak muncul dan langsung memotong tangannya. "Akhh! Ta-tanganku...."Dia menatap dengan syok pada potongan tangannya yang di tebas dengan mudah oleh Luna. Luna menarik pedangnya kembali,dia mengalihkan pandangannya pada beberapa bandit di sana."Kalian sudah siap?" Gadis itu bergerak sangat cepat,dia mulai membunuh satu persatu para bandit dengan kecepatan yang tidak bisa ditebak. Bahkan,para bandit tidak bisa bertahan dan langsung dibantai dengan mudahnya. Tumpukan mayat berserakan di tanah,Luna mengirim para sandera menggunakan bantuan AI kembali ke markasnya. Biarkan orang-orang disana yang mengirim semua perempuan itu kembali. Sebelum mereka dikirim,Luna berkata sesuatu di depan mereka sebelum pergi. "Jangan pernah menyerah...Perempuan juga bisa setara,bahkan lebih tinggi dari para pria." Setelah mengatakan itu,Luna menghilang di hadapan mereka. BERSAMBUNG
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN