Sesuai permintaanku pada Harumi tadi, selesai mengirim dokumen untuk pengurusan surat nikah, kami langsung pergi ke taman air mancur, menemui sepupuku, Salsa. 10 menit setelah kami sampai ke tempat pertemuan, barulah Salsa datang dengan nafas ngos-ngosan. Dia lelah habis berlari. Selesai Salsa dan Harumi berkenalan, berbasa-basi, azan Ashar berkumandang, kami langsung ke masjid terdekat, menunaikan shalat Ashar berjamaah. 20 menit kemudian, kami kembali berkumpul di taman, memulai membahas awal dari perpisahan. Sebuah janji dan solusi perceraian yang akan membebaskanku dan Harumi dari perjodohan ini. "Kalian yakin ingin bercerai? Padahal menikah pun belum tentu--" "Itu sudah tentu Salsa. Kami tidak akan bisa membatalkan perjodohan ini, apa pun caranya dan apa pun alasannya. Tidak akan

