“Vier, kamu di sini juga? Kalau gitu tolong antar Zefanya ya, aku duluan.” Kata Frederik dengan alis naik melihat ada Javier di situ. Rasanya seperti arisan saja karena bertemu anggota keluarga di sebuah hotel mewah. Tanpa berkata apa-apa lagi, Fred segera melangkah menuju sedannya yang sudah menunggu. Nur Afiah mengikuti, berjalan tergesa dengan susah payah karena heels tinggi yang dia kenakan. “Pah, Pah tunggu aku dong,” seru Nur Afiah dengan suara manja, tapi Frederik abaikan dan langsung masuk ke mobilnya. “Pah, papa kenapa sih?” tanya Nur ketika sedan itu meninggalkan Hotel LH. “Sunar, turunkan sekat partisi!” titah Fred pada sang supir yang segera lakukan perintahnya. “Pah…” Nur Afiah mengguncang lengan Fred karena suaminya malah sandarkan punggung dan pejamkan mata. “Siapa bo

