Melisa masih sekuat tenaga mendorong motor nya yg mogok itu, rasanya tenaganya sudah mau habis
Bisa bisa nya si motor kesayangannya ngambek nggak kira kira, sore sore di tengah jalan yg hanya dikelilingi pohon jati dan suasana jalanan yg sedang cukup lengang, Melisa harus mendorong motornya
" Haaahhh rese' dehh si Cupy kenapa harus mogok di tempat beginian sihh... kalau ada orang jahat gimane...!!!" omel Melisa pada si Cupy nama motor kesayangannya
" Ayo donk pleasee nyala ya... nanti boleh ngambek lagi deh... asal udah ditempat yg agak rame..." Melisa celingukan, rasanya kurang nyaman saja berada ditempat sepi seperti ini seorang diri.
Dari arah depan lewat sebuah motor Ninja R dengan kecepatan sedang, si pengendara memperhatikan Melisa yg tengah berdiri mengatur nafas sambil ngedumel kearah motornya.
Melisa hanya melirik tanpa menggubris, dipikirannya hanya takut ada orang yg berniat tidak baik dan memanfaatkan situasinya.
Tak lama setelah lewat si pengendara motor ninja puter balik dan menghampiri Melisa
" Kenapa mbak motornya...????" suara si laki laki yg mengendarai ninja
Dia membuka kaca helm nya, yg terlihat hanya matanya saja, sebab dia memakai masker wajah
" Mogok mas..." sahut Melisa cuek, jujur saat ini dia mulai parno
" Aduuuhhh lumayan juga ya ndorong dari bawah sana...eeemmm boleh ku bantu..???"
Laki laki tinggi besar itu turun dari ninja nya
" Kebetulan tahu mesin..."
Melisa pasrah, tohh saat ini dia memang sedang butuh pertolongan, siapa tau laki laki ini memang berniat menolongnya
" Hmmm ini harus cek filter dan kaburatornya mbak... aku nggak bawa alat alat nya... tapi bengelku dekat dari sini..." ucapnya setelah meneliti motor Melisa
" Beneran nih mas nya mau bantuin...???" selidik Melisa dengan waspada, dia sengaja tak mau melepas helm dan masker wajahnya
Mata si laki laki itu tampak menyipit tanda dia sedang tersenyum
" Percayalah aku bukan orang jahat..."
Melisa mengangguk mencoba mempercayai laku laki itu, meski dia masih tegang dan penuh waspada
" Naiklah di motor ku, aku sudah menghubungi teman ku untuk mengambil motor mu..."
" T..tapi...."
Laki laki itu membuka masker dan melepas helm nya,
Seorang laki laki tampan dengan mata sedikit sipit, dan beralis tebal, hidung bangir serta bibir merah merona tersenyum padanya,
Dia tampak begitu sempurna,
Mata Melisa hampir tak berkedip memandangnya
" Apa ada tampang penjahat...???"
Melisa menggeleng, wajahnya merona sangking terpana nya pada laki laki itu
" Ayooo naik di boncengan..."
Melisa patuh dan langsung nangkring di boncengan laki laki itu,
Aroma wangi tubuh lelaki itu membuat Melisa begitu nyaman, punggung bidang dengan tangan berotot kekar nya menambah gagah penampilannya
Melisa berusaha memeluk perut laki laku itu
Waaaoooowww kotak kotak sispek
" Kamu dari mana...???" tanya laki laki itu membuyarkan lamunan jahat Melisa
" Eee itu... aku mau pulang..." sahut Melisa gugup
" Panggil aku Dika... aku pemilik bengkel di deket sini..." ucap nya memperkenalkan diri
" Hmmmm... aku Melisa.."
Tak lama mereka sampai di bengkel milik Dika. Melisa segera turun, dibelakangnya seorang laki laki sedikit lebih gemuk dari Dika sudah datang sambil membawa motornya yg mogok
" Dik... gue taruh sini ya..."
" Oke thanks... biar gue kerjain sendiri lu balik aja..."
" Mel silahkan duduk... ini sedikit lama jadi tunggulah dulu..." Dika mempersilahkan Melusa untuk duduk menunggu
Merasa dia bertemu orang baik, Melisa melepas helm nya dan membuang masker yg sedari tadi membekap mulutnya pengap
Melisa mengibas ibas rambut panjangnya yg hitam tergerai indah
Dika menatap nya terpana, betapa cantik dan manisnya wajah gadis yg ditolong nya ini, bah bidadari turun dari kayangan
Betapa tidak..
Wajah Melisa yg begitu bening mulus, ukiran alis yg rapi, bulu mata lentik, pipi chuby dan hidung yg tak terlalu mancung serta mata yg bulat indah, leher putih mulus jenjang, bola d**a yg besar menantang, dan pinggang ramping dengan b****g yg menonjol besar
" So... beautifull so sexy..." gumam Dika sembari menelan saliva nya
Melisa duduk dengan santai di kursi tunggu, dia tak menyadari tatapan Dika yg begitu lekat menatap kecantikannya,
" Wahhh kok ujan sih..duuhhh gimana pulangnya nih.." gumam Melisa menatap air hujan yg mulai datang dengan berbondong bondong
Dika ikut melirik, senyumnya tersungging sebelah seperti ada sesuatu yg sedang ia pikirkan
" Eee mas Dika masih lama nggak benerin motornya...???"
" Lumayan... ini baru mau aku kerjakan...apalagi kan hujan diluar kamu buru buru kah...???"
" Eemmm nggak sih cuman takut kemaleman aja nyampai kosan..."
" Kosan...???" tanya Dika heran
" Aku baru disini, paling baru sekitar dua mingguan..." jelas Melisa sambil tersenyum
" Ohhh pantes saja wajah mu cukup asing rupanya pendatang baru..., kuliah atau kerja..???"
"Aku...eee kerja..." sahut Melisa kembali memaksakan senyum manisnya, sekilas bayangan masalalu yg baru saja dilewatinya melintas dipikiran, segera ditepisnya jauh jauh
Dika manggut manggut
" Emmm Mel... sepertinya ini masih sangat lama hari juga hujan... aku boleh minta tolong...???" ujar Dika mengalihkan obrolan
" Minta tolong apa...???"
" Buatin kopi yah... sekalian kamu buat minum hangat... ini dapurnya di sebelah kamar mandi.." tunjuknya pada Melisa
Melisa tersenyum
" oke dengan senang hati..." jawab nya sambil berjalan menuju dapur
Dika menatap lekat tiap lenggokan langkah Melisa, dia berkali kali menelan saliva nya saat menatap b****g Melisa yg amat menantang itu
Rasanya sudah lama Dika tak lagi merasakan sentuhan sentuhan lembut dari seorang perempuan, dekapan hangat penuh nafsu serta kecupan kecupan cumbuan yg menggairahkan.
Entah kenapa melihat Melisa, jiwa kelelakian Dika serasa terusik, dia begitu b*******h saat melihat bibir Melisa berbicara, mata lentik gadis itu benar benar menggodanya
Tak berapa lama Melisa keluar sambil membawa nampan berisi secangkir kopi hitam dan teh buatannya
" Mas Dika suka kopi hitam aja...???" tanya Melisa
" Nggak sekalian sus* nya..." goda Melisa
Namun seakan menantang Dika yg memang sedang berusaha menenangkan gejolak didadanya
" Emang mau dikasih kalau aku minta sus*...???" balas Dika cepat
" Hihi masa mau gratisan aja..." sahut Melisa sambil duduk kembali di kursi tunggu
Dika menatap nya dengan tatapan yg sulit diartikan
" Hmmmm nantangin juga nih cewek awas aja kalau gue nggak bisa dapetin lu...!!!!" gumam Dika penuh keyakinan
" Aahhh ni cowok boleh juga.. kalau aku belajar dari mas Gani dulu kalau nafas cowok udah naik turun kek gitu tandanya dia sedang bernafsu apa dia sedang nafsu padaku...??? hihihii lucu juga yahh kalau ditengah hujan deras ini bisa saling ngasih kehangatan...." gumam Melisa berandai andai yg jauh
Wajahnya jadi semu merah padam sambil menggigit bibir bawahnya dengan sexy
Apapun yg dilakukan Melisa tak luput dari tatapan Dika, termasuk saat Melisa sedang membayangkan pikiran dewasanya, Melisa terlihat gelisah.
Dika mendekat, suasana semakin gelap dan sepi hanya hujan yg begitu lebat turun beriringan menerbangkan sisa sisa debu panas, suasana juga nampak bising karena atap bengkel Dika menggunakan Seng bukan genteng.
" Mel..." panggil Dika pelan
" Heeemmm..." suara Melisa terdengar sedikit mendesah, mungkin dia masih terbawa lamunannya
" Masuk yuk disini dingin hujan makin lebat nih...nanti baju mu basah..." ajak Dika lembut
" Masuk kemana..???"
" Diatas ada kamar tempat ku beristirahat... kamu bisa tunggu disana..."
Melisa menilik kedalam, di samping dapur ternyata ada tangga kayu, sepertinya Dika membuat dak untuk kamar istirahatnya.
Dika mengulurkan tangannya, Melisa langsung meraih dan mengikuti ajakan Dika
Suasana memang semakin mendukung.
" Ini bisa di bilang kamar ku... aku sengaja tdk punya kosan dan memilih tidur di bengkel jadi aku bisa kapan aja tutup bengkel..." jelas Dika saat mereka sampai di kamarnya
Kamar berukuran tak terlalu besar, dengan satu ranjang berukuran dua orang dewasa, ada lemari pakaian, rak sepatu dan gitar yg di taruh dipojok sebelah ranjang, ada satu jendela kaca yg langsung menyuguhkan jalan raya didepan bengkel, cukup nyaman kamar Dika ini.
" Hmmm nyaman juga kamar kamu mas..." puji Melisa
" Sayangnya tidur nya sendirian gak ada yg nemenin..." umpan Dika penuh arti
Melisa mengerutkan jidat
" Kenapa nggak nyari temen tidur...???"
" Apa kamu mau...???" tantang Dika
Melisa terkekeh
Namun tanpa terlintas di pikirannya, Dika langsung menyerangnya dengan mendekap tubuhnya erat, seakan memberikan kehangatan ditengah dinginnya deras hujan
Pelan Dika mengelus pipi putih mulus milik Melisa, membelai bibir sexy nya dan melu**t nya pelan penuh kelembutan
Melisa tak berontak seakan dia membiarkan sentuhan itu, dia menikmati ciuman Dika yg memperlakukannya dengan amat lembut, meski dia belum membalas ciuman panas Dika
" Apa boleh aku minta...???" bisik Dika sambil menggigit telinga Melisa sensual
Melisa sedikit menggelinjang geli
" Jangan sekarang..." tolak Melisa pelan, sejujurnya dia sangat ingin merasakan lebih dari ini dari Dika,
Semenjak dia merasakan sentuhan mas Gani dan cumbuannya setiap hari Melisa selalu membayangkan mendapat cumbuan yg lembut dan penuh kehangatan, pikirannya selalu ingin itu dan itu
Tapi... dia harus menolak Dika saat ini, disamping mereka baru saja bertemu, Melisa juga belum tau siapa Dika ini, apakah dia suami orang...??? atau laki laki yg haus berhubungan intim
" Kenapa...???" bisik Dika seakan menahan sesuatu
" Kita baru kenal... aku juga tak tau kamu..."
Dika sekali lagi melu**t bibir sexy Melisa, menghis*p nya penuh nafsu, lalu melepas pelukannya
" Oke..." ucapnya bernada kecewa lalu segera kembali turun ke bengkel
Melisa menatap kepergiannya dengan pias, keinginan yg bergejolak di dadanya pun harus ia tepis segera, tinggalah sebongkah kecewa diatas penekanan hasrat.
" Ahhh aku sudah dewasa sekali sekarang... sedikit saja dapat sentuhan sudah dengan mudah terangsang...aku kangen itu..." keluhnya pelan
Melisa duduk di pinggir jendela, menatap derasnya hujan yg jatuh membasahi bumi, mengalir jauh dan tak akan menoleh kesumber nya lagi.
Begitulah dirinya, biarkan apa yg sudah jatuh dan dilewati mengalir begitu saja menjadikan semua nya sebagai kenangan meskipun terasa cukup pahit.
Hidupnya harus tetap berjalan maju, tak perlu menoleh lagi pada kenangan yg memilukan itu
~Bersambung~
Semoga suka ya...
Author baru nyoba genre ini,
Maaf apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan, amburadul dalam alurnya
yuukk suport karya author dengan memberi masukan positif
Happy Reading....