BAB 3 - Tertangkap basah

894 Kata
BAB 3 Seorang perempuan dengan wajah cemas mondar mandir mirip kayak setrikaan, siapa lagi kalau bukan Rena yang lagi cemas mencari Aira yang mendadak hilang bak ditelan bumi. Sejak berpamitan ke toilet hingga satu jam lamanya gadis itu belum juga kembali. Karena cemas dan penasaran, Rena menyusul Aira ke toilet. Semua bilik toilet wanita sudah diperiksa dan hasilnya nihil. Aira tidak ada disana. Kegelisahan melanda, segera Rena meraih handphone nya dari dalam tas. Dia miscall-miscall nomor Aira. Ada nada sambung tapi tidak diangkat. Disela kepanikanya tiba-tiba matanya melotot melihat benda yang tergeletak di kursi yang Aira tadi duduki. " Pantas saja aku telponin nggak diangkat. Lha wong handphone nya ada di dalam tas, " Ucap Rena sambil mengobok- obok isi tas Aira dan disanalah handphone Aira masih bersembunyi dengan cantiknya. Semakin panik, Rena bingung harus mencari Aira kemana lagi. " Bang Rahman, Aira hilang ."Adu Rena saat melihat Rahman yang datang bersama dengan Irna. " Kok bisa? hilang bagaimana? " Tanya Rahman ikutan panik. Meluncurlah cerita dari Rena, mulai dari Aira yang nekat minum alkohol sampai Aira yang pamit ke toilet dan tidak kembali lagi. Rahman mulai kelabakan. Secara, dia laki-laki sendiri diantara Aira dan Rena. Sudah seharusnya dia bisa menjaga dua rekan kerja nya itu. Rena adalah ibu dari dua orang anak yang bekerja di bagian project managemen. Dan dari Rena lah Aira banyak berguru tentang kehidupan khususnya kehidupan berumah tangga. Sedang Rahman sendiri juga sudah menikah dan punya satu orang anak yang sudah kelas satu Sekolah Menengah Pertama. Oke kembali ke Aira. Rahman semakin panik tatkala dia tidak juga menemukan keberadaan Aira diseluruh penjuru club . " Apa jangan-jangan Aira sudah kembali ke hotel ya. " Rahman menerka-nerka. Secepat kilat Rahman mengajak Rena meninggalkan club dan pergi ke hotel tempat mereka menginap. ***** Di rumah keluarga Revaldy - pagi harinya. "Bik, tadi malam Malvin pulang jam berapa ? Kok tumben jam segini belum turun buat sarapan. " tanya Bu Aldy pada Bik Siti yang tak lain adalah Asisten Rumah Tangga, yang sudah bekerja sejak Malvin masih bayi. " Itu nyonya, den Malvin pulang sekitar jam satu kalau tidak salah. Eum.. Dan anu nyonya....itu Den Malvin bawa... bawa perempuan. " jawab Bik Siti takut-takut. " Apa, Bik ? Malvin bawa perempuan ? Bik Siti tidak salah lihat kan ? " tanya Bu Aldy tak percaya. "Saya yakin tidak salah lihat nyonya, lha wong saya sendiri yang bukain pintunya . " Mendengar penuturan Bik Siti, Bu Aldy yang tidak lain adalah mami nya Malvin merasa marah dan setengah tidak percaya. Beliau memutuskan untuk mengecek sendiri ke dalam kamar putranya. Dengan langkah tergesa Bu Aldy naik ke lantai dua rumahnya, hingga tidak menghiraukan suaminya yang duduk membaca koran di sofa ruang keluarga. Pak Aldy heran melihat istrinya yang begitu tergesa menaiki anak tangga. " Mau kemana, Mi! " seru Pak Aldy melihat istrinya yang terburu-buru menaiki anak tangga. " Ke kamar Malvin, " jawab Bu Aldy ketus. Pak Aldy hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku istrinya. " Kenapa lagi itu si Malvin, " gumamnya sambil melanjutkan membaca koran yang dipegangnya. Pasalnya Pak Aldy pun juga tahu jika beberapa hari belakangan ini Malvin sering bertingkah. Tepatnya sejak putranya itu ditinggal selingkuh oleh kekasihnya. Kekasih yang disembunyikan dari semua anggota keluarga, karena tidak ada yang merestui hibungan Malvin dengan mantan kekasihnya itu. **** " MALVINO ........!! apa yang sudah kalian lakukan! Astagfirullah ... kalian... ." Bu Aldy yang langsung masuk ke kamar Malvin, dan kebetulan tidak terkunci, sungguh kaget melihat putranya sedang tidur dengan memeluk seorang perempuan dan dalam keadaan yang benar-benar memalukan. Bahkan Bu Aldy harus menutup matanya demi melihat pemandangan yang menurutnya tidak senonoh. " Apa sih mami pagi-pagi sudah teriak-teriak ." protes Malvin yang merasa tidurnya terganggu karena teriakan melengking maminya. Malvin mulai mengucek matanya dan berusaha bangun dari tidurnya. Tapi, tunggu...! dia menoleh dan mendapati wajah seorang perempuan yang juga mulai mengerjabkan mata, tanda sang empunya juga merasa terganggu dengan teriakan maminya, sama halnya dengan dirinya. "Aaaaa....!! siapa kamu ? ngapain ada disini….!! " Teriak Aira sambil berusaha bangun dan menjauh dari laki-laki yang tiba-tiba ada di hadapannya saat dia bangun tidur. "Harusnya aku yang bertanya. Siapa kamu? Ngapain kamu tidur dikamarku? " Malvin yang sama terkejutnya tak mau kalah dan bertanya balik pada Aira. Seperti baru tersadar akan keterkejutan nya, Aira memandang ke sekelilingnya dan dia mendapati sedang berada didalam kamar yang sangat asing baginya. Saat dia berusaha bangun selimutnya melorot mempertontonkan tubuh bagian atasnya yang hanya dibalut dengan bra berwarna pink. Aira berusaha menarik selimut dan menutupi tubuh atasnya, hingga tanpa sadar matanya menangkap seorang wanita paruh baya yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan shock . "Kalian berdua, mami tunggu di bawah. Mami butuh penjelasan ." ucap wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Bu Aldy, mami nya Malvin. Bu Aldy segera meninggalkan kamar putranya. Dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru dilihatnya. Memergoki putra kesayanganya sedang tidur dengan seorang perempuan dan... astaga! bahkan disekujur tubuh perempuan itu penuh dengan bercak kemerahan. Apa yang telah diperbuat putranya pada perempuan itu. Bu Aldy benar-benar tidak habis fikir, bahkan mereka tidak pernah mengajarkan putranya untuk berbuat asusila seperti yang dilihatnya tadi. Bu Aldy sudah mengambil keputusan. Apapun yang telah dilakukan , Malvin harus bertanggung jawab pada perempuan itu. Bu Aldy segera turun ke lantai bawah untuk menemui suaminya dan menceritakan tentang apa yang dilihatnya di kamar Malvin. Pak Aldy juga tampak shock mendengar penuturan istrinya. "Anak itu..! dia harus bertanggung jawab atas perbuatan nya. " geram Pak Aldy. ****** Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN