ibu yang malang

260 Kata
ibu angkatnya sering juga melarangnya sudahlah jangan bekerja bantu ibu saja di rumah berdagang tapi Sabrina mempunyai watak keras kepala juga diam-diam dia tetap bekerja di perkebunan itu walau mandor melarangnya karena masih terlalu kecil tidak terasa hari berganti hari bertambah setahun umur Sabrina 14 tahun zaman itu orang kita Jawa memang masih kecil-kecil sudah dijodohkan orang tuanya Sabrin ini giliran Sabrina dijodohkan ibunya Sabrina tidak bisa menolak suka tidak suka mau tidak mau Sabrina harus menikah dengan pria pilihan ibunya lelaki jodoh kan cukup dewasa juga terjadilah pernikahan Sabrina dan pria pilihan ibunya walau tidak suka dijalani juga pernikahan itu umur 15 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki diberi nama teguh hidupnya pun menjadi seorang ibu muda walau seperti itu bunda tetap bekerja di perkebunan itu betul-betul Sabrina ini orang yang pekerja keras sebentar saja kehidupannya pun tidak seperti teman-temannya dia tetap memiliki uang tidak pernah kehabisan dia dan suami sangat rajin bekerja walaupun dia sudah menikah tadi ibu angkatnya selalu ikut urusan mengatur ini dan itu terkadang masih mau juga menganiayanya tapi suaminya tidak pernah membelanya hanya dia pun mempunyai perasaan takut kepada mertuanya atau menghormati ya tidak tahu lah dianya diam saja melihatnya Sabrina pun mulai mengandung anak kedua zaman itu belum ada KB seperti hari-harinya suami berangkat bekerja tidak ada firasat tidak ada yang yang aneh-aneh dirasakan Sabrina saat itu suaminya yang bekerja menjadi kenek mobil getah tiba-tiba dikabarkan kecelakaan tewas di tempat Sabrina seperti tersambar petir mendengarnya mana dia mengandung muda dan anaknya pun masih umur setahun lebih sedikit saja yang besar jadilah mawar ungu untuknya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN