Angel Pov. "Mbak kok ngomong gitu sich. Tadi aku kan sudah mengatakan kondisi ku pada Mbak." Mas Aditya melihat aku dan Mbak Nila secara bergantian. Alisnya terangkat saat melihat ku menangis. "Mas, aku sudah mendapatkan ijin dari Bu Trisna. Jadi mas ngak usah ragu menceraikan dia," kata Mbak Nila yang semakin menghancurkan hatiku. Padahal bu Trisna adalah pertahanan terakhir ku agar tetap bersama Mas Aditya. "Yang benar, Nila?" Mas Aditya nampak sangat senang. "Iya, aku juga sudah menjelaskan semuanya pada Bu Trisna tentang sifatnya yang suka keluyuran dan ngak memenuhi kewajiban sebagai istri. Jadi dia tidak keberatan menerima ku jadi mantunya. Apalagi dia belum punya cucu," jelas Mbak Nila sambil bermanja pada mas Aditya. "Jadi sesuai janji Mas, aku mau Mas menceraikan wanita in

