Cercaan

1043 Kata

Setelah hubungan telepon dengan ibunya berhenti, Aditya memijit kepalanya karena pusing. Ia tidak menyangka kalau ibunya sangat tega. Demi reputasi perusahaan, dia memecat dirinya. 'Uang tabungan ku memang masih ada, tapi berkurang banyak karena membeli rumah. Hanya ada sisa beberapa juta saja. Jika lewat dari tiga bulan, uang itu pasti habis untuk biaya keperluan sehari-hari,' pikir Aditya. Di tengah situasi seperti ini, mencari pekerjaan bukan hal yang mudah dan Aditya sadar akan hal itu. Meski begitu sekarang ia tidak bisa menemui ibunya dan memohon, ibunya masih emosi. 'Ya ampun, apa yang harus aku lakukan? Nila juga sedang hamil.' Dia tengah pemikiran buruk yang menghantui, suara ketukan pintu terdengar. Setelah itu, pintu terbuka menampilkan gadis cantik yang tinggi semapai.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN