Bab 22 - Perkara Celana Dalam

1184 Kata

"Apa kamu punya wanita lain selain aku?" Tulang punggung Andra mendadak kaku. Tangannya sedikit bergetar, lantas mengepal sekuat yang dia bisa. "Kok diem?" tanya Damara seraya tersenyum miring. Dia tahu bahwa Andra sedang menyusun kebohongan lain di kepalanya. Andra menelan ludah lamat-lamat sebelum balik bertanya, "Aku? Punya wanita lain, kamu bilang?" "Tolong jujur, Andra." Brak! Andra menggebrak meja sekuat tenaga. Seluruh pengunjung toko memperhatikannya, termasuk para karyawan yang sedang anteng melakukan pekerjaan masing-masing. Mereka saling senggol, kepo dengan apa yang terjadi antara Andra dan Damara. "Kamu nuduh aku? Gitu?" Andra naik pitam. Matanya melotot tajam, tidak terima dengan tuduhan yang dilayangkan oleh Damara barusan. Tapi, Damara tahu bahwa apa yang dilakukan A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN