"Kenapa?" tanya Mamanya Jevan lirih dengan suara bergetar. "KENAPA KAMU BOHONG DAN TUMBALIN ANAK SAYA ATAS KESALAHAN YANG TIDAK DIA LAKUKAN?"
Rainy diam sambil megangin pipinya yang kerasa perih karena kena tampar.
"KENAPAAAA? KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU?"
"SAKIT, SAKIT BU." Rainy meringis saat Mamanya Jevan menjambak rambut anak itu sambil teriak-teriak membabi buta. "SAKIT! LEPASIN."
"SEBENERNYA KAMU MAU APA? HAH? KAMU MAU APA DARI ANAK SAYA?"
"SAYA CUMA MAU JEVAN TANGGUNG JAWAB! BAGAIMANAPUN DIA JUGA PERNAH BERHUBUNGAN SAMA SAYA!"
"TAPI ANAK ITU ADA SEBELUM KAMU PUNYA HUBUNGAN SAMA ANAK SAYA. JANGAN BERANI-BERANI KAMU MEMANFAATKAN ANAK SAYA HANYA DEMI KEUNTUNGAN KAMU SENDIRI," ucap Mamanya Jevan, marah. "SAYA TAHU BETUL ANAK SAYA SEPERTI APA, SAYA YAKIN INI CUMA JEBAKAN KAMU."
"JEV
