Suasana sore ini cukup sejuk. Tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Setelah sempat diguyur gerimis siang tadi, cuaca menjadi lebih segar. Aku sengaja turun ke taman gedung yang berada persis di tengah-tengah, antara tower A dan tower B. Sebelumnya aku mampir ke minimarket di lantai dasar, membeli s**u diet dan beberapa Snack bar. Malam ini aku berencana lembur lagi. Bukan tanpa alasan, tadi pagi aku datang terlambat sehingga ada pekerjaan menumpuk. Terlambat yang disengaja karena aku menghindari bocah konyol itu. “Gue bakal nikah segera.” Bokong yang baru aku istirahatkan di atas kursi kayu seketika terangkat. Respon terkejut karena mendengar suara familiar itu. Pelan-pelan aku duduk kembali. Kepalaku memutar mencari asal suara. Tepat di belakang kursi yang aku duduki, ada pohon yang

