Karena ulah bocah konyol pengidap Peterpan sindrom yang mengaku sebagai Ju- eum Ju apa ya? Intinya someone with Ju. Dia membuat aku meninggalkan mobil di kantor hanya untuk makan di pinggir jalan. Di kaki lima. Ya Tuhan! Aku bukan seorang yang tidak pernah punya pengalaman makan di kaki lima. Aku pernah, mungkin lima atau enam tahun lalu. Tapi saat itu tempat makannya lebih layak. Yang ini, grrt, sangat berbeda. Tenda gerobak berdiri persis di sebelah selokan. Aku ingin marah? Sangat. Begitu lidahku merasakan mi yang berwarna menggiurkan, aku tahu, aku salah menilai. Tapi aku tidak akan pernah mengucapkan kesalahanku di depan bocah ini. Bisa besar kepala dan menjadikanku bahan olok-olokan dia. Never ever till my last breath. “Ibu mau makan pangsit rebus saya?” Sumpit di tangannya meng

