3. Khilaf

1200 Kata
Abizar menghela napasnya gusar. Sudah seminggu ini hidupnya berantakan gara-gara ulah satu orang wanita. Dan sialnya wanita itu terlalu agresif. Sekarang saja wanita itu ada di hadapannya saat dia makan siang. Tiba-tiba saja wanita itu datang menghampirinya tadi. "Kamu itu kenapa sih? Ga bosen ngikutin saya mulu?" kesal Abizar. "Ya enggaklah sayang. Lagian kamu masih kaku aja sih? Jangan pakai saya lagi dong. Kalo sayang baru boleh," sahut Syakira seraya tersenyum manis. "Uhuk." Abizar refleks terbatuk. Sungguh Syakira ini terlalu percaya diri jadi perempuan. Memang sih wajahnya cantik, dan badannya pun cukup seksi. Hanya saja sikapnya itu yang membuat Abizar geleng-geleng kepala. Di mana dia sering mencium bibirnya duluan. "Kamu kayak ga ada kerjaan lain aja gangguin saya terus. Apa sih mau kamu sebenarnya?" "Jadian sama aku, ya?" "Kamu gila?" "Terserah kamu mau bilang apa. Yang pasti aku akan selalu berada di dekat kamu," balas Syakira lagi. *** Abizar memasuki apartemennya setelah dia pulang kerja. Dia menghela napas lega karena Syakira tidak terlihat ada di depan apartemennya. Biasanya perempuan itu sudah stand bye di sana. Dengan senyum lebar, dia pun masuk ke apartemen. Abizar melanjutkan langkah kakinya ke kamar. Namun, matanya melotot sempurna saat melihat wanita itu ternyata ada di atas tempat tidurnya. Dan yang lebih gilanya lagi pakaian perempuan itu sangatlah terbuka. "Kamu udah pulang ya sayang?" Tanya Syakira tanpa menghiraukan kekagetan Abizar. "Ngapain kamu disitu? Gimana kamu bisa masuk ke sini?" Abizar memalingkan wajahnya dari Syakira. Dia tidak ingin menatap tubuh wanita itu yang hanya dibalut pakaian dalam. "Rahasia dong sayang. Nanti kalau aku kasih tahu kan ga surprise lagi," sahut Syakira. Dia turun dari atas tempat tidur dan menghampiri Abizar. Lalu dia peluk laki-laki itu dari belakang. "Kamu ga malu apa pakai pakain begitu?" Tanya Abizar risih. Dia berusaha melepaskan pelukan wanita itu dari tubuhnya. Namun wanita itu malah mendorongnya ke atas tempat tidur. Wanita itu langsung menindih dan mencium bibirnya. Sial! Abizar mengumpat dalam hati karena perbuatan wanita ini. Bisa-bisanya ada wanita seagresif dan semesum Syakira ini. Dia bahkan tanpa malu hanya memakai dalaman saja di depannya. Apalagi perempuan itu tampak menggerakkan bibir dan melumat bibirnya ganas. Sementara tangannya melepas jas Abizar. Lalu membuka satu persatu kancing kemeja Abizar. Dielusnya d**a Abizar hingga membuat Abizar menahan napas. Syakira merutuk dalam hati. Dia tak mengerti kenapa malah dia yang menginginkan ke tempat tidur bersama laki-laki ini. Padahal dengan yang lain dia sama sekali tidak mau. Abizar sukses membangkitkan sesuatu yang selama ini dia tahan. Abizar mengerang tertahan saat tangan Syakira menuju pangkal pahanya. Wanita itu membelai selangkangannya dengan tangan lembutnya itu. Sementara bibirnya masih memagut bibir Abizar. Sedangkan tangan Abizar dia bawa menuju dadanya. Dia gerakkan seolah Abizar sedang meremas dadanya. "Akh," Abizar rasanya menggila karena reaksi tubuhnya yang berlawanan dengan otaknya. Dia ingin menghentikan ini semua. Namun, dia tak bisa memungkiri kalau dia merasa nikmat. Dia bisa merasakan kelembutan p******a Syakira yang terasa begitu pas di genggaman tangannya. Apalagi kini tangan Syakira sudah masuk ke celananya dan membelai kejantanannya. "s**t!" Abizar mengerang saat merasakan miliknya mulai bangun karena sentuhan wanita itu. "Besar juga punya kamu, sayang," bisik Syakira di telinga Abizar. Dia menurunkan pinggang celana Abizar hingga kejantanan yang sudah menegang itu mencuat keluar. "Berhenti Syakira!" Abizar mengerang lirih. Dia takut tak bisa menahan diri. Apalagi Syakira sudah bermain-main dengan miliknya. Seperti apa sebenarnya wanita yang bersamanya kini. Hingga dia tanpa sungkan memainkan kejantanannya di bawah sana. Apakah dia memang sudah biasa melakukannya. "Dia keras loh. Yakin mau berenti?" Goda Syakira lagi. Dia mencium bibir Abizar sekilas sebelum akhirnya dia menunduk dan langsung menenggelamkan wajahnya di s**********n Abizar. SHIT SIAL! Abizar hanya bisa mengerang dan mengumpat saat lidah Syakira menyentuh miliknya. Dia menggeram ketika miliknya dikulum oleh wanita itu. Dia pejamkan matanya karena rasa nikmat yang melandanya. kepala Syakira bahkan bergerak-gerak seiring dengan gerakan mulutnya mengulum kejantanannya. "Kamu jangan main-main Syakira! Saya ga tanggung jawab kalau saya khilaf. Semua ini gara-gara kamu sendiri!" Ujar Abizar. Dia menarik pinggulnya agar kejantananya lepas dari mulut Syakira. Lalu dia cium bibir wanita itu dengan buas. Tangannya meremas p******a wanita itu dengan kasar hingga membuat Syakira mendesah. "Ahh ahhh teruss," Abizar benar-benar tidak mengerti dengan Syakira ini. Bukannya menghentikan kegiatan mereka yang salah. Namun, Syakira malah mendesah keenakan. Syakira bahkan melepaskan branya dan membawa ujung payudaranya itu ke mulut Abizar. "Isep, sayang." Abizar yang dikuasai hasrat langsung menyambut p******a Syakira. Dia menghisap dan mengulumnya hingga membuat Syakira terengah. Syakira pun memeluk leher Abizar dan semakin menenggelamkan wajah laki-laki itu di dadanya. "Ahh ahhh," Syakira rasanya tak ingin menghentikan ini. Sentuhan Abizar seperti membakar tubuhnya. Rasanya dia rela menyerahkan miliknya pada Abizar. Abizar menukar posisi hingga Syakira berada di bawah. Wanita itu kini hanya tinggal memakai celana dalamnya saja. Sementara Abizar masih berpakaian lengkap meskipun kancing kemejanya sudah terbuka semua dan miliknya yang keluar dari dalam celana. Selama ini Abizar bisa menahan hasrat karena mungkin tidak ada yang menggodanya terang-terangan seperti Syakira ini. Namun, kini dia tidak sanggup membendung hasratnya lagi. Apalagi ini juga dimulai oleh Syakira yang memainkan miliknya. Hingga miliknya itu mulai bangun dan mengeras. "Katakan kalau kamu ingin berhenti Syakira," bisik Abizar. Dia melepas kemejanya dan membuangnya asal. Sementara Syakira tersenyum dan menarik kepala Abizar lalu menciumnya. "Sial!" Abizar tidak tahu sudah berapa kali dia mengumpat kasar. Kini dia benar-benar khilaf karena sudah melepaskan celananya. Dia juga menarik lepas c*****************a itu. "Syakira...." Panggil Abizar lagi. Berharap Syakira menghentikannya. Namun wanita itu malah meraih miliknya dan mengarahkannya ke liang kewanitaannya. "Masukin aja sayang. Aku udah ga tahan," kata Syakira. Dia menggigit bibir bawahnya karena menahan hasrat. Milik Abizar sudah berada di depan miliknya. Lalu dia pun menekan pinggul laki-laki itu hingga akhirnya milik Abizar menembus miliknya. "Aarggsss," jerit Syakira kesakitan begitu Abizar telah menembus penghalangnya. Dia refleks mencakar punggung Abizar. Abizar yang menyadari sesuatu pun menghentikan gerakannya. Dia menatap wanita di bawahnya yang tampak menitikkan air mata. "Kamu perawan?" tanya Abizar tak percaya mengingat kelakuan bar-bar Syakira. "Tadinya iya. Tapi sekarang ga lagi." "Sorry," lirih Abizar merasa bersalah. Tak seharusnya mereka melakukan ini. Lagian bisa-bisanya Syakira menggodanya seperti itu sedangkan dia sendiri masih perawan. Banyak pertanyaan di benak Abizar untuk wanita yang ada di bawah tindihannya ini. Wanita ini sungguh tak terduga. "Udah lanjutin aja. Enak kok," jujur Syakira. Rasa sakit yang dia rasakan perlahan berubah menjadi rasa nikmat yang tak biasa. Dia bahkan mendesah dengan erotisnya yang sukses semakin membangkitkan hasrat Abizar. Abizar menggerakkan pinggulnya hingga miliknya bisa keluar masuk inti tubuh Syakira. Dia menggeram saat merasakan nikmatnya milik Syakira yang begitu sempit. "Ahhh ahhh ahhh fasterrh," desah Syakira. Dia memeluk leher Abizar selagi Abizar bergerak cepat. Bibirnya tenggelam di leher Abizar dan memberinya kissmark di sana. "Akhh s**t," Abizar menggeram saat merasa dia hampir sampai. Dia pun menaikkan tempo hujamannya hingga akhirnya Syakira melolong nikmat seiring dengan Abizar yang bisa merasakan miliknya menghangat karena semburan o*****e Syakira. Dia pun menarik lepas miliknya dan langsung mengeluarkannya di atas seprai. Syakira terbaring lemah dengan kakinya yang masih mengangkang. Sementara Abizar nampak terdiam dan menatap nanar noda darah di atas sprei kasurnya. "Kamu ga papa?" Tanya Abizar pada Syakira. Karena wanita itu sama sekali tidak menangis telah kehilangan keperawanannya. "Ga papa," sahut Syakira santai. "Ini gila. Ga seharusnya kita kayak tadi," lirih Abizar. Dia mengusap wajahnya kasar. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN