Seorang wanita paruh baya tengah duduk disebuah sofa bertepatan dengan seorang wanita dewasa yang memasuki area rumah dengan barang belanjaan yang begitu banyak, mereka yang tak lain adalah Mamanya Devan dan Putri saling menatap dengan penuh keengganan. Wanita paruh baya itu menatap menantu barunya itu tajam, dia jadi sangat menyesal pernah merestui hubungan wanita itu dengan anaknya. Wanita yang hanya bisa menguras habis harta anaknya karena setiap hari membeli belanjaan yang sama sekali tidak diperlukan dan bernilai dengan harga yang begitu fantastis, sejenak ia jadi membandingkan menantunya yang sekarang dan yang dulu. Sifat mereka berbeda jauh sekali, yang dulu selalu menurut dan menghemat pengeluaran dan yang ini selalu membangkang dan sangat boros sekali. "Darimana saja kamu Putri?"

