Peringatan

1616 Kata
Blair ingin mengembalikan Bella ke mansionnya karena ia ingin gadis itu menjalani hidup normal seperti manusia yang lain meski memiliki kekasih vampire sepertinya. Walau itu bukan ide darinya sendiri melainkan Cresent yang memberikan saran itu, agar pada Blair membuat gadis itu percaya jika tidak ada hal buruk yang terjadi padanya bahkan jika ia menjadi kekasih vampire. Sebab ia melakukan salah satu langkah untuk melindungi Blair, yaitu mengajak Bella ke kastil. Tujuannya mengajak Bella ke kastil tak lain agar membuat bawahannya mengenali Bella dan tidak berusaha untuk menyerangnya di manapun ia berada. Dia memberi peringatan pada semua vampire jika harus melindungi sekaligus mengenali Bella. Perintah Blair memang tidak sulit untuk vampire yang sudah hidup selama ratusan tahun, mereka sudah bisa mengendalikan diri dan bahkan bisa meminum darah binatang. Akan tetapi bagi vampire baru, maka melihat dan mencium aroma darah Bella tanpa ingin menyerangnya adalah suatu tantangan. Sayangnya mereka terlalu takut untuk menentang perintah Blair, sebab Blair bisa saja mematahkan kepala mereka dengan mudah bahkan tanpa menyentuhnya. Kekuatan pria itu yang bisa mengendalikan seseorang begitu mengerikan. Bella sadar jika sejak tadi kelelawar mendekat ke arahnay seolah menatapnya dengan mata kecil mereka lalu pergi. Mereka seolah menggambarnya di benak mereka dengan maksud tertentu. "Kenapa ada banyak kelelawar yang berkeliaran Blair?" tanya Bella yang masih menikmati pemandangan kastil di ujung kubah. Walaupun ada gangguan dari para kelelawar tapi tak menguarangi keajaiban panorama kastil. Blair tidak ingin menyembunyikan apapun sehingga ia memulai mengatakan apa sebenarnya wujud dari kelelawar itu. Bella harus terbiasa akan wujud lain vampire. "Mereka adalah anak buahku. Aku ingin mereka mengenalimu sehingga tidak menyerangmu," jelas Blair. "Kenapa tidak menyuruh mereka berkenalan denganku secara langsung?" tanya Bella. Dia lupa jika Blair memiliki sifat posesif akut. Tentu saja ia tidak mau Bella menyentuh anak buahnya. Lagi pula tidak terlalu aman untuk membagikan anak buahnya mencium aroma darah Bella berlama -lama. "Aku tidak suka. " Bella tersenyum pasrah. Ternyata ia lupa jika Blair masih posesif, tapi ia juga senang karena Blair memikirkan keselamatannya sampai menyuruh anak buahnya melakukan hal sejauh itu. Satu lagi, dia bahkan menghormatinya dengan tidak memaksa untuk menciumnya di atas kubah ataupun memaksanya berhubungan ranjang. Sebab yang ia baca, para vampire memiliki gairah tinggi pada wanita. 'Mungkin saja aku termakan gosip yang mengatakan jika para vampire sangat suka meniduri gadis sambil menghisap darahnya. ' Bayangan setelah ditiduri lalu dihisap darahnya adalah hal yang menakutkan bagi Bella. Bagaimanapun ia tidak ingin merasakan kulitnya dikoyak oleh apapun dan atas alasan apapun. Bagaimana ia bisa tahan kulitnya tertancap taring tajam dan besar. "Jadi? apa ritual detektor mereka sudah cukup?" tanya Bella. Sebab yang ia saksikan adalah ratusan kelelawar yang terbang ke sana ke mari. Ada rasa kasihan kala menyadari mereka harus mengepak dengan kaki kecil mereka. "Ya, mereka seharusnya sudah mengingatmu atau mereka berada dalam masalah," ucap Blair. Dia tidak mentoleransi kegagalan maupun kesembronoan. Apalagi yang menyangkut kekasihnya. Bella agak tenang, jadi sekarang tidak perlu ada ketakutan dirinya akan dihisap vampir. Dia bahkan bisa berjalan sendirian ke kastil karena mereka sudah mengingatnya. "Baiklah, aku bisa tenang sekarang," ucapnya. Kini Bella jauh lebih menyukai Blair dari pada sebelum ia diselamatkan dari penculikan bangsa warewolf. Semua itu tak lain karena ia merasa tersentuh akan penantian seorang pria terhadapanya, yang membuktikan betapa besar perasaan yang dimiliki oleh Blair padanya. Sejujurnya ia merasa mendapatkan jackpot kala tahu ada pria yang seumur hidupnya menanti kedatangannya. yah walaupun bisa dikatakan Blair merupakan kakek buyutnya tapi baginya itu bukan masalah. Justru yang lebih berpengalaman itu lebih menarik. Dari pada si bodoh Bryan. "Aku akan melindungimu apaun yang terjadi. Itu adalah sumpahku sekarang setelah aku gagal melindungimu di masa lalu." Bella sebenarnya ingin mengatakan pada Blair untuk melupakan segala sesuatu tentang Isabella yang dulu dan mulai menyukai Bella yang merupakan dirinya sekarang. Bella agak risih karena merasa Isabella bukan diirnya karena menurut Maria, sifatnya sangat berlawanan dengannya yang sekarang. Apalagi Blair menyebut kesukaan Isabella yang sama sekali tidak ia sukai. Oleh karenaakan lebih baik jika Blair mencintai dirinya yang sekarang. Bukannya Isabella yang hanya menjadi masa lalunya. "Blair, bisakah kau melupakan Isabella dan menyukai diriku yang sekarang. Aku merasak asing jika kau menyukai Isabella seakan kau menyulai orang lain, bukan diriku," pinta Bella. Blair mengusap lembut surai Isabella yang warnanya tak berubah dari dulu sebelum ia reinkarnasi. "Jangan konyol. Kau dan Isabella adalah sama. Jadi kalian adalah satu jiwa dan satu orang. Tidak mungkin kau cemburu pada dirimu sendiri kan?..." Bella ingin membantah ucapan Blair. Dia ingin tahu jika dirinya merasa tidak nyaman. "Bukan itu... aku hanya merasa jika ___" "Sttth.... Kau akan terbiasa, okey?" ucap Blair yang memotong ucapan Bella. "Kau dan Isaabella adalah satu orang." Karena tidak ingin berdebat sekarang, Bella mengangguk mengerti. Dia tidak ingin merusak moment indah bersama Blair sekarang. Ada banyak waktu untuk berdebat tapi tidak di awal hubungan yang baik seperti sekarang. "Kurasa matahari akan terbit, aku akan mengantarkanmu ke mansionmu," ucap Blair. "Sekarang?" tanya Bella antusias. "Ya, sekarang." Akhirrnya apa yang Bella inginkan terjadi. Blair membawanya pulang meski tanpa ia minta. Dia bahkan tidak sabar ingin menginjakkan kaki di rumahnya sendiri dan jauh dari para makhluk penghisap darah. Dan setelah dipikir - pikir, ada alasan yang cukup masuk akan kenapa Kristy dan Lilian menyetok persediaan sun cream dalam jumlah yang banyak. Ternyata Blair memproduksi sun cream itu untuk dirinya agar terlindung dari sinar matahari. Tidak ada yang spesial untuk sunn cream itu selain berisi kandungan sihir dari penyihir yang bisa melindungi kulit vampire agar tidak terbakar matahari. Sebab selama ini yang menjadi kelemahan mereka adalah sinar matahari atau kerusakan hebat pada sistem syaraf. Akan tetapi ternyata kepulangannya tidak menjadi hal yang mudah bagi Bella. Dia merasa tidak rela berpisah dengan Blair. Ada keinginan kuat agar ia ingin terus bersama dengan Blair dan enggan berpisah walau sekejap. Dia ingin bersama Blair di setiap detik yang terlewat. "Kita sudah sampai, aku akan menemuimu nanti malam. Sekarang aku harus bekerja." Blair pun memiliki ide agar bisa bersama Blair. "Blair, bisakah aku bekerja?" tanya Bella. "Tidak. Kau nampak lelah dan tidak tidur semalaman karena menikmati pemandangan kstil. Aku tidak akan membahayakan kesehatanmu dengan menyuruh mu masuk kerja." Bella tidak menyangka jika penolakan yang akan ia dapatkan. Padahal ia sangat ingin bersama Blair lebih lama, tapi pria itu justru tidak menyadarinya. "Tapi..." "Hei jadilah gadis yang baik." Bella hanya menggembungkan pipinya dan cemberut yang justru memancing Blair untuk memberi jilatan di pipinya. Itu membuat Bella memekik karena terkejut dan disambut tawa kecil dari Blair. "Blair kau membuatku terkejut," ucap Bella yang memerah. Rona di wajah Bella inilah yang sangat menggemaskan Blair. Namun ada perasaan berat di hatinya. Itu terkait apa yang akan ia lakukan ketika mengubah Bella menjadi vampire. Maka ia akan kehilangan rona menggemasakan dari Bella. Sayangnya hal itu tidak bisa ia hindari jika ingin bersama dengan Bella selamanya. Dia tidak mau kehilangan Bella lagi untuk kedua kalinya. "Sampai jumpa." Bella menatap Blair yang menghilang dengan cepat dari pandangannya. Meninggalkan Bella yang masih tidak terbiasa melihat hal seajaib itu di depannya. Sayangnya ia harus menerima jika sudah berhubungan dengan hal - hal yang berbau gaib. Di awali dengan penculikan oleh warewolf dan sekarang memiliki perasaan pada seorang vampire yang merupakan kekasih masa lalunya. Ingat kekasih masa lalu. Bukankah itu romantis. Bisa dikatakan kisah cintanya abadi dan tak termakan waktu. Soo sweet. "Apa kau sudah bersenang - senang?" tanya seseorang yang muncul di kamar tidurnya melalui jendela. Bella segera menoleh ke arah jendela dan menemukan orang yang ia rasa tidak terlalu dekat dengannya. Dia juga tidak pernah memberinya undangan berkunjung. "Kau!'' pekik Bella yang terkejut. Raymond muncul dengan penampilan seperti manusiawi. Itu membuatnya jauh lebih berkelas dan tampan. Bahkan Bella tidak menyangka jika Raymond bisa seelegan itu. Pria itu seolah memakai setelan Channell. Dan yah dia memang memakai pakaian itu. "Kenapa kau berada di kamarku, Raymond. Jika kau ingin menculikku maka kau harus memikirkan bangsamu di pemukiman. Kau tahu benar jika Blair akan melakukan hal terburuk pada bangsamu," ucap Bella. Pandangannya kini menjadi berbeda karena pada dasarnya hatinya sudah condong pada Blair. "Aku tidak akan melakukan hal itu demi pack- ku nona. Hanya saja apa kau yakin akan menjadi kekasih dari seorang vampire yang dingin dan tidak memiliki energi kehidupan?" tanya Raymond. "Lebih tepatnya apa kau tidak keberatan menjadi vampire?" lanjut pertanyaan Raymond. Menjadi vampire bukan tujuan jangka pendek dari Bella. Tentu saja, sebab ia masih muda dan tidak memiliki kerutan di wajahnya. Dan berkat kedatangan Raymond, dia memiliki ide yang lain tentang menjadi vampire. "Aku akan memikirkannya. Kau tahu kenapa, mungkin saja tidak tua adalah hal yang menyenangkan." Raymond menatap Bella yang menganggap jika pertanyaannya adalah sebuah lelucon. Baru pertama ia mendengar manusia ingin menjadi vampire agar tidak tua. Sungguh konyol dan tidak masuk akal. "Jadi kau mau kehilangan nuranimu hanya untuk menjadi cantik?" tanya Raymond tak percaya dengan apa yang ia dengar. "Itu konyol. " "Kehilangan nurani? kurasa kalian juga harus mencari nurani kalian ada di mana. Tidak ada orang yang memiliki nurani, yang menculik seorang gadis dan digeletakkan begitu saja di ruang berjeruji kayu. Oh ada lagi, apa yang terjadi dengan rekan kalian yang kalian rantai? dia baik - baik saja kan?" sindir Bella. "Aku hanya memperingatkan kalau kau akan berubah dan memiliki sifat yang lain, jika menjadi vampire," ucap Raymond yang ingin membuka hati Bella agar tidak menjadi vampire. "Tsk, jika hanya itu yang igin kau katakan maka tolong pergilah. Aku lelah karena sudah diculik warewolf dan tidak bisa tidur semalaman. Kau tahu, aku ingin menikmati cutiku." Raymond terdiam. Dia pun pergi melompati atap mansion dari Bella dan menghilang. Tapi ia tidak ingin menyerah membujuk Bella untuk tidak terpegaruh Blair dan memilih menjadi vampire. Dia tidak ingin melihat gadis itu berubah menjadi wanita vampire yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan darah. Sebenarnya ia juga tertarik pada Bella dan berharap ia adalah matenya. Tbc.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN