Kini tak ada lagi alasan bagi Lunara untuk tetap di kerajaan ini. Dia melangkah perlahan menuju ke tempat di mana Cresent dulu mencarinya. Pengelihatannya menggambarkan Cresent yang menunggang kuda dengan pakaian sedikit compang - camping berjalan ke satu arah, yaitu ke perbatasan. Tergambar di wajahnya harapan besar agar bertemu dengan orang yang dicari. "Cresent..." bisik Lunara. Berharap suaranya sampai ke pria yang memiliki cinta tanpa syarat padanya. Air matanya mengalir kala mengetahui betapa besar cinta pria itu hingga rela terusir dari keluarga. Sebuah cinta yang murni dan membuatnya sanggup melawan dunia demi dirinya. 'Kenapa aku dulu tidak jatih cinta padanya,' batin Lunara. Dia justru mencintai pria yang keegoisannya membuat muak. Dia bahkan menerima cinta Cresent tanpa ber

