Aku terbangun pukul lima pagi dan merasakan kesendirianku di tempat tidur. Kuhembuskan napasku saat mengingat kembali perdebatanku bersama Reyhan, aku rasa ini seharusnya sudah cukup untuk memberinya pelajaran. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke pintu kamar, kubuka kuncinya kemudian segera keluar untuk mencari Reyhan. Aku pikir, dia akan tidur di sofa ruang tengah tetapi aku tidak menemukannya di sana, bergegas menaiki tangga yang menghubungkanku ke lantai dua, aku ingat kalau di atas sini ada sebuah kamar dan ruang olahraga. Kubuka pintu kamar itu dengan perlahan, Reyhan tampak tertidur dengan pulas, dia bisa tidur pulas setelah perdebatan kami, menjengkelkan sekali. Aku melangkah semakin jauh ke dalam kamar setelah menutup pintu lalu menghampirinya. Dia tampak lezat hanya den

