CEMBURU

1619 Kata

"Bu, dosa besar menyuruh anak bercerai. Terlebih Mbak Nur sedang hamil. Jangan lupa, jodoh dan maut, Allah yang menentukan. Jangan menentang apa yang sudah ditakdirkan Allah. Kita hanya bisa menjalani." Nurmala menoleh ke belakang. Dia berpikir sejak kapan Azizah berdiri di bingkai pintu. Sejak tadi, Azizah menguping pembicaraan Nurmala dan ibunya. Hanya saja rasa kecewa terhadap Nurmala lebih dominan daripada rasa kasihan, hingga membuatnya bersikap acuh pada Nurmala. Tapi saat mendengar bahwa kehormatan Nurmala di ambil secara paksa, dia merasa iba dan merasa bersalah terlebih tadi dia mendengar suara tamparan. Azizah menghampiri ibunya, berdiri di sisi Nurmala. "Kasihan Bu, anak yang di kandung Mbak Nur. Masak nasibnya sama kayak aku sama Mbak Nur, nggak punya ayah sejak kecil." Nur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN