KECURIGAAN ROY

1297 Kata

"Jangan melamun, nanti bisa kesambet." "Eh," lamunan Revan buyar saat seseorang menepuk bahunya. Revan menoleh melihat seseorang yang berdiri di sampingnya dengan penyangga tongkat kruk di lengannya untuk menopang tubuhnya agar tidak jatuh. "Roy," gumam Revan, ia memperhatikan Roy dari ujung kepala hingga kaki. "Apa kabar? Lama tak jumpa!" tanya Roy dengan ekspresi datar, pandangannya lurus tertuju pada Vanessa yang terbaring tak sadarkan diri di ranjang. "Baik, kau sendiri apa kabar?" mata Revan fokus tertuju pada kaki Roy. Ia sudah salah sasaran, andaikan Roy tak menyelamatkan Alfian waktu itu, nyawa Alfian pasti sudah melayang. "Seperti yang kau lihat." Roy melihat kakinya sendiri yang pincang. Keduanya terlihat canggung, tak seakrab dahulu. "Om, supermarket di sini jauh nggak, Om

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN