TERUNGKAP

1715 Kata

Ashraf melangkah mendekati Rindu, lalu meletakkan buah yang ia bawa ke atas nakas. "Kanaya, aku bawa oleh-oleh buat kamu." Rindu mengenali Ashraf, seketikan itu pula ia berbalik meringkuk ketakutan memunggungi Ashraf, air mata langsung menetes dengan deras di sudut matanya. Rindu menangis hingga bahunya bergetar. "Nggak mau, nanti ibu marah. Aku takut dihukum lagi,' tolak Rindu dengan suara serak. Kekejaman Sulastri berhasil membuat Rindu trauma. "Loh, kalian sudah saling kenal, Nak?" tanya Nurmala terheran-heran. "Dia gadis yang aku ceritakan semalam, Ma." Ashraf berucap dengan hati yang ngilu. Ia merasa bersalah, karena 'lah Rindu dihukum oleh Sulastri. Nurmala ternganga, rasanya masih tidak percaya bahwa gadis yang dipukuli oleh ibunya adalah putrinya Darsono. Ashraf menatap pungg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN