POV NURMALA Hatiku terasa kacau tanpa Alfian di sisiku, rasa rindu sangat menyiksa. Aku merasa kesepian di tengah ramainya keluarga Alfian. Aku menonton televisi di ruang keluarga tapi pikiranku melayang kemana-mana. Tanpa sadar pipiku basah oleh air mata kerinduan. Hatiku tersiksa memikirkan Alfian bersama wanita lain. "Mbak." Sarah tiba-tiba muncul dan mengagetkanku. Aku kelabakan dan segera menyeka air mata. "Loh, Mbak ... Kok nangis? Kenapa?" "Eh, nggak apa-apa, kok. Liat filmnya bikin sedih." Sarah melihat layar televisi dan melongo melihat menatap layar TV. "Bikin sedih gimana Mbak? Orang film komedi lucu gini, kok. Mbak kenapa sih? Ayo jujur." "Aku nggak apa-apa, kok." "Jangan bohong, Mbak." Sarah mengguncang bahuku. "Eh, Sarah ... Ada apa ini?" Mama tiba-tiba muncul dan

