Gosip

1381 Kata
Rupanya rencanaku kemarin tidak memiliki akhir sesuai harapan. Cindy secara mengejutkan tidak marah atau memulai pertengkaran dengan Ford. Dia memilih mempersulit Ford dengan cara yang elegan. Yaitu meminta cincin nikah bermata emerald yang aku pilih. Bagi Cindy, meminta cincin berbatu emerald milikku adalah bukti jika Ford masih mengutamakan diri Cindy dari pada aku. Aku pun tidak keberatan, sebab ini sudah sesuai dengan perkiraan. Sekali lagi, ada gunanya membaca novel romance yang dulu menjadi kegiatan favorit usai aku pulang kerja. Itu membuatku bisa menebak apa yang Cindy pikirkan. Satu hal yang pasti, saat ini Cindy sudah mulai terganggu dengan eksistensi korbannya ini. Dia mulai waspada agar tidak kehilangan Ford, dan memintq cincin nikah adalah langkah pertamanya. 'Bearti aku harus lebih hati-hati. ' Harus, bisa saja Cindy berubah pikiran dengan menyuruh orang menyakitiku lalu menyuruh gadis lain melahirkan bayi. 'Oh, aku harus menghubungi Brandon terlebih dahulu. Kebetulan dia menyelipkan kartu namanya ke dalam tasku. ' To: Brandon. Apa kamu punya emerald lain yang jauh lebih baik dari yang aku pilih kemarin? Message Send. Aku berdebar menanti jawaban Brandon. Kuharap Brandon memberiku jawaban memuaskan. Tak lama kemudian ponselku bergetar. Ini adalah pesan singkat dari Brandon yang aku nantikan. From Brandon. Kau bertanya pada orang yang tepat. Aku punya dua emerald istimewa untukmu. Woah, aku fans beratmu Brandon. Sejak mengenalmu, hidupku menjadi lebih mudah. Dia seperti kartu As-ku pada permainan mendapatkan hati Ford melawan Cindy. To : Brandon. Kamu memang yang terbaik, Brandon. Message send. Aku tidak sabar menunggu reaksi Cindy kalau tau aku minta cincin yang jauh lebih mahal dari yang dia minta. Mengingat bagaiman sifatnya, mungkin saja dia mencakar Ford sambil berteriak histeris. From : Brandon. Apa kucing lain menginginkan dagingmu? Sungguh cerdas. Dia bisa menebak apa yang terjadi sebelum aku bercerita. Pilihan mbak Betty memang tidak pernah mengecewakan. To : Brandon. Tepat sekali. Jadi bantu aku mengirim gambar karya emerald terbaikmu, Brandon. Message send. Drrrt. Drrrt. Gambar cincin emerald yang lebih menakjubkan dikirim oleh Brandon. Aku melotot karena terpesona pada keindahan yang disajikan oleh cincin itu. Bentuknya tidak lagi sederhana seperti pilihanku yang pertama meski memiliki emerald yang sama indahnya. Hanya saja, yang Ford kirimkan berbentuk hati. Sedangkan yang aku pilih sebelumnya berbentuk kotak. 'Aku mau nangis. Cincin ini bagus banget. Apa Ford yakin mau belikan aku buat ambil cincin yang aku pakai ini? ' Tiba-tiba aku melihat bayangan Ford yang mendekat. Dia pasti sudah menemukan cara untuk merayuku agar menyerahkan cincin itu padanya. Tidak masalah bagiku. Sudah saatnya aku berakting mengikuti yang mereka lakukan. Aku yakin bayiku juga bersenang-senang. "Woah... Sangat cantik. " Ford datang mendekat. "Apa yang membuatmu terkesima? " tanya Ford padaku. Jelas terlihat senyum yang ia paksakan. Sungguh pria malang yang perlu dikasihani. Padahal dia hanya ingin cinta dari Cindy dan hidup bahagia seumur hidup dengan gadis itu, tali Cindy justru menyiruhnya mengambil jalan memutar yang panjang. 'Tetap saja aku tidak akan menyerahkan anakku demi kalian! ' "Lihatlah, Brandon mengirimiku gambar cincin berlian yang lain. Sangat cantik. " Jelas Ford tidak ingin melihat hasil karya saingannya. Itu akan melukai ego Ford yang tidak pernah ingin kalah dari siapapun. Jadi dia hanya terfokus padaku. Deg. Deg. Deg. Sekali lagi dadaku berdebar kencang akibat tatapan tajam yang dimiliki mata indah Ford. 'Ya Tuhan, aku begitu mencintai pria ini. Mengapa harus sesulit ini untuk dapatin hatinya. Sedangkan untuk gadis yang nggak mencintai Ford, justru bisa dapatin hatinya dengan mudah. ' "Apa kamu mau tukar cincin nikah kita sama cincin itu?" tanya Ford. "Tapi Ford, ini sangat mahal. Kamu nggak perlu---" "Buat kamu, aku nggak perduli. Kirim pesan buat kirim perhiasan itu ke sini. " "Kamu yakin Ford? " tanyaku seolah-olah menyakinkan pendengaranku lagi. "Sangat yakin. Sini, aku lepasin cincinmu. " "Iya," jawabku sambil tersenyum malu-malu. Tidak, bukan tersenyum malu-malu, tapi tersenyum palsu. Berkat perbuatan pria yang aku cintai dan kekasihnya, aku bukan lagi Swana yang pemalu. Mereka sudah mengubahku dengan cara yang luar biasa. Inilah hikmah menjadi korban kejahatan orang lain. Kau akan belajar melindungi dirimu. Hal itu pula yang terjadi padaku. Ribuan rencana muncul begitu saja seolah mendapatkan sebuah ilham. "Ford, terima kasih banyak. " Aku berterima kasih sambil tersenyum manis. Namun matanya---secara mengejutkan nampak bersalah. Dia pun memelukku, tubuhnya ikut bergetar dan aku tidak tau kenapa. "Kamu pantas mendapatkannya Swana. " Sepertinya suamiku ini sedang merasa bersalah. 'Jangan ngerasa bersalah Ford. Jangan, soalnya Cindy akan meledak nanti. ' Semua beres, Ford mengambil cincin dan Brandon segera mengirim cincin bertahta berlian bentuk hati. . . . Dua hari berlalu tanpa ada insiden apapun. Ford nampak tenang dan elegan seperti biasa dan Cindy tidak berbuat ulah. Namun ada istilah,ketenangan terjadi sebelum adanya badai. Cindy muncul dengan senyum lebar di tabloid. Dia jarinya tersemat cincin yang aku berikan pada Ford. Sekarang justru ada unggahan video di You*** juga di media sosial yang lain. Isinya jelas tentang wawancara di mana dia tengah dikelilingi paparazi. *Nona Cindy, apakah itu cincin pertunangan? * *Sungguh cincin yang cantik. * Paparazi memburu Cindy seperti tawon yang sarangnya di ganggu. Namun Cindy tetap tenang bahkan *Cincin ini dari penggemarku. Aku berterima kasih padanya, karena cincinnya cocok untukku. * Itu menggemparkan. Sekarang paparazi akan mengutak atik untuk mendapatkan skandal. Dan mereka akan menemukannya secepat kilat. 'Aku siap ngasih kamu kejutan, Cindy. ' Sesuai dugaan, media berhasil menemukan kesamaan cincin pernikahan yang aku pilih dengan yang dipakai Cindy. Mereka mulai menduga-duga untuk menggali aib. Kurasa memang itu tujuan Cindy. Menggunakan energi negatif dari media untuk menekanku. 'Ah masa bodoh. ' Yang justru kebakaran jenggot justru Ford. Di tengah acara bersantai bersama dengan atmosfer Mahanttan yang minim cahaya, Ford tergopoh-gopoh menemuiku. Wajahnya nampak panik. Sungguh bukan seperti Ford yang biasanya. "Swana, berita di media itu sampah. Tolong jangan dengarkan mereka. " Aku hampir tertawa geli akan sikap Ford yang panik. "Ford...tenanglah. Mana mungkin aku dengerin berita itu. Kamu itu suami sempurna. Baik dan penyayang, nggak mungkin kamu bisa bermain di belakangku. " Ford menghela nafas lega kemudian meraih tanganku dan menciuminya. "Sukurlah. Aku akan membereskan berita itu, jangan khawatir. " "Kamu nggak perlu melakukan itu Ford. Nanti beritanya juga hilang sendiri. Apa lagi besok waktunya aku kontrol kehamilan. " "Ya, ya. Aku besok ngantarin kamu. " "Tapi kamu kan sibuk. " "Nggak apa-apa. Besok aku antar. " "Baiklah. " . . . Pemeriksaan bayi selancar biasanya. Dokter menunjukkan bagian-bagian dari bayi kami yang masih dalam proses pertumbuhan. Ford nampak terkesima, aku bahkan melihat air mata di sudut matanya. Dia tidak melepaskan pandangan matanya dari monitor yang menampilkan angka, huruf dan gambar. Di ruang dokter kandungan ini, akhirnya aku bisa melihat emosi lain di wajah Ford. Semacam perasaan kasih sayang yang tulus. Meski hatiku nyeri karena tau dia hanya memiliki perasaan itu pada bayinya, aku masih tetap bersyukur. "Selamat tuan, putramu sehat. " Ford tersenyum tipis. Dia mengangguk dan tanpa sadar membelai perutku. "Silakan membantu istri anda membenahi bajunya. Aku menunggu di mejaku. " Perbincangan kami sangat menyenangkan. Dokter memberi tips pada kami berdua agar bayinya sehat. Aku kagum melihat Ford yang begitu antusias dan serius saat mendengarkan nasehat dokter. Untuk pertama kalinya berada di depan dokter tidak lagi menakutkan. Kami pun pamit ke luar. Namun siapa sangka jika paparazi sudah mengepung rumah sakit. Ah mereka pasti meminta konfirmasi atas dugaan sosok yang memberikan cincin pada Cindy. "Tuan Ford, apa benar anda yang memberi cincin itu. " "Kami bisa melihat jika cincin itu adalah pilihan Nyonya Swana di acara pameran. " "Apakah anda berselingkuh? " "Hubungan apa yang anda miliki saat ini?" Bodyguard segera mengamankan kami melewati mereka. Beruntung kami melewatinya dengan wajah. Lalu, saat kami tiba di mobil, aku tersenyum pada mereka semua sambil menunjukkan cincin bermata emerald berbentuk hati tanpa berkata apapun. Para wartawan tercengang dan tak lama kemudian mereka berlomba-lomba mengambil gambar jari tanganku. Kini saatnya makan pop corn sambil membayangkan reaksi Cindy nanti. "Mereka sangat menjengkelkan. Apa perutmu baik-baik saja?" Tangan Ford mengelus perut buncitku. Lalu mendaratkan ciuman di keningku. 'Bukankah itu terlalu berlebihan untuk ukuran akting?' Ford... Sikapmu ini membuatku kesulitan. "Aku baik-baik saja. Tenang saja. '' "Syukurlah. " Sepanjang perjalanan, Ford memelukku dengan penuh kasih sayang. Seperti biasa, efek dirinya padaku membuatku linglung. Jantungku juga tidak mau tenang. Entah aku harus bahagia atau sedih saat ini, sebab aku tau jika semua ini hanya pura-pura. Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN