Bab 22 - Khawatir

1766 Kata

Cahaya perak sang dewi malam menyinari kegelapan. Tampak sebuah mobil mewah berjalan masuk ke sebuah mansion megah dan berhenti di pelataran mansion itu. Sang pengemudi mobil, Hans Miller, segera turun dari mobil dan membukakan pintu belakang untuk majikannya. Sesosok pria berwajah dingin turun dari mobil itu dengan gaya angkuhnya. Pria itu—Reagan Williams Hernandez— kehadirannya disambut oleh beberapa pengawal mansion tersebut. "Selamat malam, Tuan Muda," sapa salah seorang pengawal yang berjaga di depan pintu utama mansion. "Hm." Hanya itu yang keluar dari bibir pria berwajah dingin tersebut. Sudah satu minggu Reagan tidak menginjakkan kaki di kediamannya. Alasannya karena akhir-akhir ini ia terlalu sibuk dengan beberapa pekerjaannya di luar kota. Alasan lainnya karena ia ingin menena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN