"Bersiaplah! Aku tidak mau menunggu. Aku akan sampai tiga puluh menit lagi." Reagan memberikan perintah kepada istrinya melalui ponsel kepala pelayan mansionnya. Ia mengajak istrinya keluar malam itu atas janjinya terhadap kedua sahabat baiknya. Selina mendengus sebal mendengarkan perintah suaminya dari panggilan tersebut. Ia sudah seperti boneka yang seenaknya disuruh ke sana kemari, tetapi tidak bisa membantah. Untuk menyampaikan suaranya pun tidak diizinkan. Seperti itulah hidupnya sekarang. Sungguh mengenaskan, batinnya. Selina mengembalikan ponsel milik Albert kepada pria tua itu lagi. Kini ia tidak memiliki ponsel lagi. Satu-satunya harta yang dimilikinya itu telah hancur tak berbentuk akibat ulah suaminya. Ia tidak bisa menghubungi siapa pun, termasuk ayahnya sehingga membuat pria

