Keesokan hari kuterima pesan dari kantor polisi agar kami datang dan memberikan keterangan. Meski aku masih trauma tapi tidak ada pilihan lain, aku harus menyelesaikan urusan ini agar bisa segera dituntaskan. "Kamu sudah siap?" tanyanya ketika aku sedang mengenakan anting. "Iya, mari kita hadapi." "Kamu yakin bisa bertemu dengan pria yang sudah nyaris membunuhmu?" "Dia mungkin sedang khilaf dan diburu nafsu, Mas," ucapku sambil menyentuh d**a Mas Roni dan merapikan dasinya. "Tetap saja, dia nyaris membahayakan ibu anakku," balasnya mengecup keningku. "Terima kasih telah selalu menjagaku," ucapku. "Sama sama, Sayang." Aku dan dia meluncur menuju ke kantor polisi menemui petugas dan memberi keterangan yang mereka inginkan. "Boleh saya bertemu dengan Pak Arya?" tanyaku pada petu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


