bagian 25 Penderitaan

1068 Kata
****** . . . Nata menyaksikan semua keributan yang dibuat Rangki di lobby restoranya, seaakan-akan dia kehilangan arah. Nata tidak bergerak masih sambil meminum tehnya. Menyaksikan Rangki yang berjongkok sambil mengengam telponya dengan erat, frustasi saat mendengar kabar tidak ada jejak Nata yang dapat ditemukan. . . . Seketika Rangki bangkit dan melewati Nata, sorot matanya melihat Nata dengan tajam namun dia tidak berencana mendekatinya, karena dia tidak menaru curiga pada perempuan yang bercadar itu. Melewati Nata memecet tombol lift lalu berakhir di ruang kantornya. . . Rangki jadi tidak fokus, setelah menyelesaikan meet nya yang seharunya banyak hal yang dibahas dengan koleganya, namun dia menyudahi saja karena dirinya benar-benar gusar kali ini. . . Ketakuta ditinggal Nata sudh pasti, kenanagan pagi ini terus terbayang-bayang, di ingatanya. Dengan kesel dan sikap nya yang kasar mendorong semua benda yang ada di atas mejanya, sekarang Rangki seakan menggila. . . . Di sisilain Nata berusaha menyudahi makan dan minumnya, bangkit dengan pelan, sambil menyeret tas belanjaan nya yang cukup banyak, kekasir meminta nota dengan menghampiri langsung, dan tidak bersuara dengan bahasa isyarat tangan menanyakan jumlah tagihanya. Kasir melihat Nata cukup membuatnya bingung , lalu detik kemudian kasir sadar mungkin orang ini tidak dapat berbicara. Dengan raut wajah kasian lalu mebertikan tagihan makan siang nya. “25 rb mbak ucap kasir”. . . . Setelah menyerahkan uang pas lalu Nata meninggalkan kasir, saat akan keluar, dia melihat Ray berpapasan denganya, Ray juga melihatnya namun tidak ada respon hanya berlalu meski mata mereka sempat bertemu dan langsung Nata palingkan karena sedikit kaget dan kurang persiapan, lebih tepatnya dia tidak menyangka Ray akan ada tepat didepan matanya. . . Ray dengan cepat melewati Nata, begitu juga Nata terlihat tergesa-gesa meninggalkan restoran itu, kawatir penyamaranya terungkap karena matanya sempat berpapasan. Kawatir Ray menyadarinya karena dia sempat bertemu Ray. . . Ray melangkah dengan cepat ke arah liff, sudah pasti tujuanya ingin menemukan tuanya, sampai diruang tuanya betapa terkejutnya melihat kondisi ruangan sudah tidak berbentuk, seperti habis perang. . . Raut wajah Rangki merah mengengam Hp tanpa lepas. “Maaf tuan saya tidak dapat menemukanya, namun tim dilapangan akan terus mencarinya ucap Ray penuh nada ketakutan. Walau mereka berteman tapi ketika bekerja sikap Ray profesional. . . Temukan dia Ray, aku tidak bisa tanpanya, Rangki berucap pelan, nada sendu, mengandung banyak emosi yang sulit diungkapkan. Baru beberapa jam Permata Nata meninggalkanya sudah telihat lesu, tidak b*******h, kesedihan melandanya, sekaligus merasa ditipu berulang kali. . . . Disisilainya, Nata melangkah cepat meningalkan Restoran lalu, langkahnya menyusuri trotoar jalanan, dirinya tidak memiliki hp maupun uang yang cash lagi untuk membeli hp baru, sebenarnya baginya saat ini tidak membutuhkan Hp karena dia tidak dapat menghubungi siapapun , karena jika dia berhubungan dengan siapapun yang dia kenal tentu tuan Rangki sudah lebih dulu memantau mereka. Namun di dunia sekarang ini hp bukan sekedar alat komunikasi dirinya dan orang-orang disekitarnya, tapi hp menjadi salah satu alat dapat memudahkan hidup, mial bisa menghubungi ojol, bisa mememesan belanjaan tanpa harus keluar rumah. . . “ah ia ruamah aku butuh itu sekarang ucapap Nata. Lalu Nata terus menysuri trotoar melilirik kesana kemari mencari tulisan yang bertuliskan ATM. Dari kejauhan Nata melihat ada tulisan Atm, lalu dia mempercepat langkahnya menuju ATM tersebut, tidak peduli ATM apapun asal bisa tarik duit dia akan aman dalam beberapa saat sela Rangki tidak menemukanya. . . Sampai di ATM nata mengambil uang sejumlah yang bisa ditari tunai di ATM, di tidak tau apakah rangki dapat melacanya, dia sudah pasrah, karena Rangki tau semua tentang dirinya . . . Setelah menagambil duit segera mengamankan kedalam dompetnya dan bergegas keluar dari ATM. Tujuan nya mencari HP karena hp sumber segalanya yang ada dalam genggaman, dia dapat mencari kontrakan juga yang diperlukan saat ini sebelum hari gelap. . . Melangkah melewati bebrapa deretan toko hinga sampai pada toko yang menjual berbagai merek hp. Lalu tanpa rau Nata masuk , mendorong pintu kaca, yang kemudian di sambut oleh penjaga toko,” ada yang saya bantu ? tanya penjaga toko saat melihat dirinya masuk, “aku mencari HP ,dengan buget 2 juta ucap Nata yang tidak ingin membeli hp mehal karena akan membuat tabunganya cepat habis, baginya sekarang cukup bisa dipergunakan saja. . . . Lalu penjaga toko menawarkan beberapa model dengan buget tersebut dangan cepat Nata memilih berikut meminta kartu sim, tentu dia tidak akan pernah mengaktifkan nomor lamanya. . . Dirinya bener-benar jadi dirinya yang baru tanpa siapapun mengenalnya. Setelah mebayar dan meminta pelayan toko mengaktifkan nomor hpnya dengan regestrasi kartu mengunakan data toko, karena dia beralasan lupa membawa KTP. Dia cukup cerdas karena tau Rangki akan mudah menemukanya jika mengunakan identitas asli. . . . Setelah mendapatkan Hp, Nata mencoba mengunduh aplikasi dan membuat aku email asal jauh dari nama nya. . . Dirinya melangkah keluar toko lalu memilih duduk di halte sambil memainkan HP, namun betapa terkejutnya saat membuka hp keluar berbagai macam berita, salah satunya foto dirinya ada dimana-mana dinyatakan hilan, dan inmbalan cukup besar bagi yang menemukanya. “ternyata syetan itu cuku gigih keuh Nata sambil membuka berita tentang dirinya. Baik lah aku akan terus bermain di sekitar mu, ingat kau akan merasakan penderitaan pedih seperti yang kurangakan, Nata membatin. Kutukan terus dikeluarkan untuk Rangki. . . . Meninggalkan halaman berita itu, bersegera mencari tempat tinggal, karena nginap di hotel tidak mungki, walau memiliki cukup uang tentu butuh KPT dan itu sama saja seperti menyerahkan dirinya pada Rangki. . . Merasa panas berada di halte jalan akhinya Nata melirik rumah makan di seberang jalan, sekarang sudah tengah hari dan cuaca hari ini cukup panas apalagi dengan baju yang digunakan saat ini membuatnya cukup gerah. Dengan melihat kiri dan kanan jalan lalu melangkah menyebrang , namun tidak disangka mobil dengan kecepatan tinggi hampir saja menabrak dirinya, dengan desiss rem mobil cukup terdengar, ditelinganya dan dia sempat melihat mobil itu mengarah keatasnya, dengan keadaan syok Nata terjatuh tepat di depan mobil, walau pun mabil tidak menabraknya cukup membuat lutut nya lemas, namun saat pengemudi turun dengan cepat menanyakan kabarnya apa ada yang terluka, dia tidak dapat menjawab lalu jatuh terkulai lemas di aspal, tidak sempat ditangkap oleh pengemudi itu. . . . Suasana Ramai, beberapa orang mulai berkumpul, tidak ingin terjadi keributan, pengemudi langsung menganggkut Nata ke kursi penumpang, dan berkata “aku akan membawanya kerumah sakit”, kawatir di hujam pertanyaan dia langsung menjelaskanya. . . Lalu mobil melaju dengan cepat meninggalkan lokasi kejadian.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN