Seperti pencuri

1604 Kata

Menyadari itu adalah mobil milik Axel, Viona bergegas berlari menuju pintu kamar. Namun, baru tangannya terangkat ingin meraih ganggang pintu. Suara rengekan Xena terdengar pelan. Viona mengurungkan niatnya, dirinya takut jika nanti dirinya keluar dari kamar, Xena menangis keras sedangkan dirinya akan berada sedikit jauh dari rumah. Viona memutar langkahnya berjalan menuju tempat tidur, karena takut kejadian tadi saat Xena menangis terulang lagi. "Ada apa Sayang? Kenapa cerewet lagi?" tanya Viona, mengusap pelan pipi gembul Xena. Bayi mungil itu nampak menggeliat merasakan usapan lembut sang ibu. Matanya yang bulat terbuka menatap wajah cantik Viona. Tangannya terangkat, seperti sedang menggapai-gapai sesuatu. "Kamu merindukan ayah? Apa kamu begitu sayangnya dengan ayah?" tanya Viona la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN