Hazanah duduk di tepian ranjang, menatap makanan yang sudah di siapkan Jenab untuknya, Rafiz belum kembali, sedangkan malam telah menunjukkan pukul 9. Rande tak bisa berbuat apa-apa melihat Hazanah yang sejak sore tadi mengurung diri di kamar, sudah beberapa kali ia mengajak Hazanah untuk mengobrol sejenak. Namun, Hazanah terus saja menolaknya. Rande mendengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumah. Rande keluar dari rumah dan berdiri di beranda menunggu sang Kakak keluar dari mobil. "Ada apa, Rande?" tanya Rafiz. "Kenapa baru pulang jam begini? Kamu darimana?" tanya Rande. "Kamu berlagak seperti seorang istri saja." kekeh Rafiz. "Aku mewakili Hazanah, kamu dari mana saja?" tanya Rande, berusaha meredam kemarahannya, agar tidak sampai menonjok wajah kakaknya. "Ada apa, sih?

