Amareta begitu mengkhawatirkan masa depan mereka, apalagi saat ini keluarga mereka bukan lagi anggota dari Klan Amola. Sebagai seseorang yang tealh bergabung dalam bisnis, siapa yang tidak tahu Klan Amola, mereka cukup berpengaruh, bahkan hanya menyebutkan anggota dari Klan tersebut saja, semuanya bisa dengan mudah mereka dapatkan, menjual nama Amola. Namun, sekarang semuanya berbeda. Tidak ada anggota manapun yang mau membantu mereka. “Pa. Lakukan sesuatu. Jika kita terus menerus seperti ini. Kita akan jatuh miskin, Pa. Lakukan sesuatu.” Amareta membentak sang suami, agar suaminya melakukan sesuatu. “Diamlah. Kau terlalu berisik, bagaimana aku bisa berpikir dengan baik jika kau tidak terus menerus mengomel dan mengangguku, huh?” Sang suami membentak Amareta, hingga wanita itu terdiam.

