Dua minggu kemudian.
Sudah seminggu Alana dan Alex berumah tangga, kehidupan mereka biasa saja walau tidur dalam satu ranjang. Tapi ada sedikit perubahan Alana sudah mulai terbiasa melihat Alex hanya memakai handuk dan bertelanjang d**a saat tidur tapi berbeda untuk Alana dia tetap memakai baju sopan.
Alex juga hanya berinteraksi seadanya, Alana sangat bahagia saat dia mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya. Alex memberikan Alana hadiah mobil, awalnya Alana tidak mau menerimanya tapi karena paksaan Leni dan Sely dia pun menerimanya. Alex juga membelikan Alana ponsel keluaran america dengan logo apel digigit, Alana tidak percaya menatap ponsel tersebut dia menangis dan Alex tidak percaya melihatnya. Alana melompat lompat di ranjang dengan bahagia, alex tertawa melihat tingkat gadis kecil itu.
"Ayoo Lex naik keranjang kita lompat bersama." Alana menarik lengan Alex.
Alex dan Alana tertawa bersama lompat lompat seperti anak kecil.
Leni yang bermaksud ingin mengajak mereka makan malam mendengar alex dan alana tertawa bahagia dalam kamar ikut bergembira.
"Sudah ada kemajuan dalam hubungan mereka," ujar Leni dengan pelan dan tersenyum melihat, setelah beberapa tahun ini akhirnya Alex bisa tertawa seperti itu dan meninggalkan Alex dan Alana agar bisa berduaan lagi.
Alex dan Alana menjadi kelelahan sendiri dan mereka saling berpelukan dengan refleks Alana mengecup pipi Alex. Alex membelalakan matanya mendapatkan kecupan dari Alana, Alana sangat kaget dengan apa yang dilakukannya.
"Ma–maaf Lex, a-aku ga sengaja," ujar Alana gugup dan langsung menutup bibirnya.
Alex tak bisa berkata apapun wajahnya menjadi tak nyaman karena tiba tiba saja juniornya menengang. Alex berpikir hanya di kecup oleh Alana bisa membuat dia b*******h, ada apa dengan gadis kecil ini?
"Jangan kau lakukan lagi, kalau kau lakukan lagi jangan salahkan aku yang akan menyerangmu." Alex merasa sangat kesal keluar kamar. Dia ingin ke club bertemu teman temannya dan mencari pelampiasan.
Alex masuk kedalam club malam, bertemu dengan teman-temannya.
"Hoho pengantin baru datang," sapa Steve teman Alex.
Alex langsung duduk dengan kesal di dekat Steve.
"Bagaimana married sama tuh model?" tanya Ruben penasaran.
"Apa sih pertanyaan lo semua, gue lagi kesel nih," jawab Alex.
"Hahaha Pasti dapat bekasan, si Sabrina kan terkenal bispak Lex, lo aja yang ga tau.. tuh si Doni pernah pake." Steve menunjuk pada Doni yang baru datang.
"Kenapa kalian ga kasih tau gue?" tanya Alex.
"Lah lo aja married ga bilang bilang, tiba tiba aja kita dapat undangan," sahut Doni.
"Tapi untung gue ga married sama tuh perempuan," ujar Alex dan ketiga temannya melihat Alex tak percaya.
"Maksud lo ga jadi nikah gitu?" tanya Ruben.
"Gue tetap married tapi gue married sama adeknya."
"Masa si Sabrina punya adek? gue malah baru tau," kata Doni tidak percaya.
"Cantik ga adeknya, barang bagus ga?" tanya Steve penasaran.
"Lo semua tuh mulut pada ga bener deh, adeknya tuh masih remaja bro baru lulus SMA," ujar Alex.
Doni, Ruben, Steve terperanjat tak percaya mendengar Alex menikah dengan remaja.
"Lah, ga bisa muasin lo donk bro, secara nafsu lo tuh kan gede." Steve tertawa melihat nasib temannya.
"Gue malah takut ngerusak tuh anak bro," ujar Alex kesal.
"Pedofil." Ucap mereka serempak.
Alex hanya menatap kesal pada ketiga sahabatnya yang dari dulu mereka bersama sampai kuliah di amerika pun mereka bersama jadi saling mengerti biasa saling meledek. Baru alex yang menikah diantara mereka, mereka semua berumur pria-pria dewasa yang suka mencicipin wanita tapi para wanita itu yang menyodorkan tubuh mereka.
"Bro lo dicari mona tuh," ujar Steve dan Alex melihat Mona datang menuju ke arah Alex.
"Lex lo tuh tega banget sama gue, lo jahat sama gue, gue cinta sama lo Lex, lo pacaran sama gue,lo nidurin gue, lo enak-enakan sama gue tapi lo nikahnya sama si sundel Sabrina," kata Mona yang juga salah satu model.
"Sapa yang bilang gue pacaran sama lo!! Trus lo juga dapat enak kan dari gue, duit yang transfer buat lo juga loe mau kan," ujar Alex santai sambil menghisap sebatang rokok.
"Alex gue kasih tau ke lo ya, kalo bini lo si Sabrina tuh jalang!! Banyak pengusaha dan pejabat udah make dia, tuh temen lo doni aja pernah make dia. Lo bakalan nyesel udah married sama jalang itu dan ninggalin gue." Mona dengan marah lalu meninggalkan begitu saja tapi Alex tak memperdulikan ucapan mona karena dia bukan married sama Sabrina. Alex bersyukur Alana menggantikan Sabrina untuk menikah dengannya, jika tidak dia pasti sangat malu memiliki istri seorang jalang.
Alex merasa sudah cukup minum minum dan bersantai dengan teman temannya dia ingin pulang melihat gadis kecilnya.
Alex tersenyum melihat gaya tidur alana di sofa. Alex ingin membangunkan Alana tapi dia tak tega. Dia menggangkat tubuh Alana dengan bridal style ke tempat tidur. Dia mengecup kening Alana dan lagi lagi terjadi miliknya menegang.
***********
Alex dan Alana akhirnya memutuskan untuk pindah ke apartemen. Lebih baik mereka tinggal terpisah dari Leni agar tidak ketauan kalau mereka hanya menikah kontrak.
Alex pulang ke apartemen dan Alana menyambutnya dengan senyuman termanis tapi Alex hanya bersikap biasa aja pada Alana. Alana bersikap manis pada Alex karena Alex telah banyak membantu hidupnya, seenggaknya dia tidak lagi tinggal dengan mama dan papa nya.
"Alex apa sudah makan?" Tanya Alana
"belum."
Alana dan alex hanya makan dalam diam, Alex menyantap makanan yang di masak Alana, melihat raut wajah Alex dengan seksama dia kwatir jika masakannya tak enak, Alex makan dengan raut wajah biasa tanpa ada perubahan dari wajahnya, Alana jadi bingung apakah masakannya enak atau tidak.
"Besok kamu ikut aku ke acara salah satu rekan kerjaku, nanti Siska yang akan membantumu untuk bersiap siap," ujar Alex pada Alana.
Alex sudah menghabiskan semua masakan yang dimasak alana.
"Alex bagaimana masakanku?" tanya Alana.
"Kau yang masak?" Ujar Alex dengan tidak percaya.
"Iya," jawab Alana dan hanya mendapatkan senyuman dari Alex.
"Sering seringlah masak," ujar Alex lalu masuk dalam kamarnya.
Alex dan Alana memutuskan untuk tidur di kamar terpisah. Alex yang berada di kamarnya tersenyum saat mengingat interaksinya dengan Alana tadi, dia merasa deg deg kan pada jatungnya.
"Apa aku menyukai gadis kecil itu?" Ujar Alex pada dirinya sendiri.
"Akh masa aku suka pada gadis kecil itu sih," ujar Alex lagi yang merasa heran pada dirinya sendiri.
Alex merasa gundah dengan pikirannya sendiri memutuskan untuk pergi ke club.
"Ben," panggil Alex.
"Eeh bro lo datang lagi," ujar Ruben.
"Iya gue lagi pusing nih yang lain mana?" tanya Alex.
"Si Doni tuh lagi sama mangsa baru dan Steve ga tau dah tuh anak dimana,"
"Bro ada cewe tuh cantik," Ruben menujuk salah satu wanita sexy.
Alex hanya melihat sekilas, entahlah dia merasa masih terbayang bayang wajah Alana.
"Muka lo napa kok burem gitu, lagi ada masalah sama bini lo?" tanya Ruben.
"Pusing gue, bini gue masih remaja banget, gue butuh s*x tapi gue ga tega kalau ngerusak dia," ujar Alex kesal.
"Lah bini lo kan pasangan sah lo, kalo lo tidurin dia bukan ngerusak namanya."
"Tau akh gelap," ujar Alex lalu meminum minumannya.
"Tuh, pelampisan aja sama perempuan itu," tunjuk Ruben pada wanita yang dari tadi melihat Alex.
"Dan gue mau cek-in dulu sama nih cewek sebelah gue," bisik Ruben dan meninggalkan Alex sendiri.
Wanita yang dimaksud Ruben datang mendekat dan menggoda Alex.
"Sendirian? Mau aku temanin," kata wanita itu menggoda Alex.
"Perkenalkan namaku Gisel, mau one night stand denganku Lex?" tanya wanita itu.
"One night stand?"
"Iya aku ingin mendesah di bawahmu," ujar Gisel.
"Ok."
Alex membawa Gisel di salah satu hotel bintang 5 untuk memuasakan nafsunya.
Alex membuka baju dan berciuman dengan Gisel. Gisel membuka celana Alex dan melakukan blow job pada junior Alex.
"Aaaaah mulutmu nikmat," desah Alex inilah yang disukai Alex saat making love dengan wanita yang berpengalaman, para wanita itu sangat mahir dalam blow job.
Alex lalu memasukan junior nya dalam inti Gisel. Alex memompa inti Gisel dengan keras dan kasar.
"Aakh sayaaang pelan pelan aaakh," desah Gisel tak karuan.
"Saaakiit peeelaaan pelaaan aakh," ujar Gisel dan Alex tidak memperdulikan keluhan wanita yang Alex asik saja terus menghujam inti Gisel.
"Aaaahhh aaaahhh sayaaaang aaaah aku keluar saaaaayaaaang," desah Gisel.
Alex terus menghujam inti Gisel sampai dia mendapatkan kepuasan.
"Sayang kau mau kemana temanin aku disini," ujar Gisel setelah selesai making love dengan Alex.
"Aku tidak pernah tidur dengan wanita yang hanya akan ku lupakan besok." Alex memakai bajunya. Gisel memeluk alex dari belakang.
"Kapan aku bisa menghubungimu lagi?" tanya Gisel.
"Just one night stand, tidak lebih."
"Aku suka dengan juniormu sayang, kamu sangat perkasa."
"Gue udah married." Alex beranjak pergi lalu menaruh sejumlah uang yang cukup banyak di samping gisel
"Lo b******n Alex! Lo sudah menikah tapi mau tidur sama gue dan apa maksud lo dengan uang ini, lo pikir gue perempuan malam memberikan gue uang!"
"Memangnya lo pikir lo perempuan macam apa! Lo sendiri yang nyodorin tubuh lo ke gue dan dengar nama lo aja gue ga inget." Alex meninggalkan Gisel yang sedang marah dan kesal sendirian dikamar hotel.
Alex masuk mobilnya dengan kesal, baru kali ini making love dengan wanita tak tau diri dan mengendarai mobilnya dengan secepat mungkin untuk pulang dan bertemu gadis kecilnya.