Prolog

400 Kata
"Ba... bapak mau apa?" tubuh Gadis melekat ke dinding bak cicak yang ketakutan saat Ganda mendekatinya dengan aura yang sangat mengintimidasi. "Aku mau apa? Kamu tanya apa mauku heuum?" kalimat penuh penekanan diucapkan Ganda. Senyum misterius tampak di wajahnya. Ganda semakin mendekati Gadis yang tentu saja semakin mengkeret menempel ke dinding. "Bapak jangan macam-macam. Jangan m***m, saya bisa teriak!" ancam Gadis tapi dengan nada takut. "Hmm... berani ya kamu mengancam saya? Kamu tahu pasti apa yang saya mau." Ganda mendekat. Mukanya dan muka Gadis hanya berjarak sekira lima sentimeter saja. Gadis bahkan bisa mencium bau rokok dari hembusan nafas Ganda, tapi bercampur aroma parfum maskulin yang menguar dari tubuh duda ganteng bin kaya bin sialan di depannya ini. "Pak, stop! Jangan mendekat lagi!" tangan Gadis menekan d**a Ganda, berusaha menjauhkannya. Mata Ganda hanya tertuju pada satu hal, bibir merah merekah milik Gadis yang tampak sangat menggoda. Kissable banget nih bibir! "Pak...! Berhenti!" Gadis bahkan sudah menutup matanya, pasrah akan apa yang akan dilakukan Ganda. Entah parfum apa yang dipakai duda itu, kenapa bisa membiusnya seperti ini. Membuatnya melayang dan bahkan lupa diri. Apakah parfum itu mengandung pelet hingga membuatnya terjebak pada pesona duda ganteng ini? "Kenapa aku harus berhenti, eeuum..." Ganda bahkan sengaja berkata sambil menghembuskan nafas di sebelah leher Gadis. Pengalaman mengajarkannya bahwa leher adalah salah satu daerah sensitif perempuan. Gadis benar-benar pasrah, apalagi sekarang tubuh kokoh Ganda sudah mengungkungnya. Tangan kiri Ganda memegang erat pinggangnya, membuat Gadis semakin tidak bisa bergerak. Tangan kangan Ganda mengelus perlahan rambut hitam panjang Gadis, membuat Gadis semakin terbuai. "Kamu tahu Dis, saya cuma mau..." Ganda sengaja menggantung kalimatnya, semakin usil menghembuskan nafas di area leher Gadis. Gadis melihatnya tapi hanya sesaat karena wajah tampan itu seperti tidak berjarak darinya. Bibir Ganda yang sedikit kehitaman karena rokok sudah berada dekat sekali di bibirnya. Kembali Gadis memejamkan mata, bersiap jika Ganda akan menc... Tiba-tiba terdengar bunyi Klik.. "Saya cuma mau menyalakan lampu saja kok Dis! Kamu tuh yang m***m, udah main memajamkan mata aja. Ngarep banget ya buat dicium? Siapa yang m***m coba kalau begini?" Ganda melepaskan pelukannya di pinggang Gadis dan berjalan menjauhi gadis itu sambil tertawa mengejek, karena berhasil mengerjai gadis polos di itu. Terdengar tawa membahana di ruangan itu. "Duda m***m syialaaannnnn...!!!" Gadis berteriak kesal. Lebih tepatnya malu karena memang tadi sempat terhanyut oleh Ganda. Tubuhnya melorot ke lantai, sambil memegang bibirnya. Ganda sialan... awas yaa... aku kasih racun di makananmu!!!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN