“Mas kenapa bisa jadi gini sih?” tanya Raisya. Tangannya dengan lembut dan telaten mengompres bagian wajah Bima yang lebam. Sementara posisi Bima bersandar disofa agar Raisya mudah mengompres wajahnya
Bima meringis saat merasakan sentuhan hangat pada bibirnya. “Aduh..”
“Eh.. Maaf Mas,” ucap Raisya semakin berhati-hati menyentuh wajah Bima.
“Iya gak apa-apa Raisya. Terima kasih ya kamu sudah menolongku tadi.”
“Iya sama-sama, Mas.”
“Oh ya, tumben kamu datang kesini? Ada apa?”
“Kebetulan tadi aku lewat apartemen Mas. Karena sudah lama gak kesini, jadi aku coba-coba aja datang kesini sekalian silaturahmi. Eh, pas aku sampai disini, aku lihat Mas udah tergeletak dilantai. Dengan wajah yang udah lebam seperti ini,” jalas gadis itu.
Bima terdiam mendengar penjelasan Raisya. Bima kembali
